Lima Peneliti Dapatkan Dana Penelitian Rp 1,6 Miliar

- Editor

Sabtu, 3 November 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Proses hilirisasi riset dan penelitian terus didorong. Salah satunya melalui program pendanaan peneltian Risetdikti-Kalbe Science Awards (RKSA) yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi bersama PT Kalbe Farma Tbk.

Pada RKSA 2018, lima penelitian di bidang kesehatan mendapatkan dana penelitian seluruhnya Rp 1,65 miliar. Lima peneliti ini diseleksi dewan juri dari 455 proposal yang masuk. Para peraih dana penelitian diumumkan pada puncak acara pemberian dana penelitian RKSA 2018 di Jakarta, Jumat (26/10/2018).

KOMPAS/DEONISIA ARLINTA–Pendiri PT Kalbe Farma Tbk, Boenjamin Setiawan (tengah) bercengkrama dengan lima peneliti yang terpilih untuk menerima dana penelitian dari program pendanaan penelitian Risetdikti-Kalbe Science Awards (RKSA) 2018. Mereka mendapatkan dana penelitian dengan total Rp 1,65 miliar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Adapun peneliti yang terpilih untuk menerima dana penelitian yaitu, Anggraini Barlian dari Institut Teknologi Bandung dengan judul penelitian “Aplikasi Micropatterning untuk Peningkatan Proliferasi dan Diferensiasi Human Wharton’s Jelly Mesenchymal Stem Cells”, Dessy Natalia dari Institut Teknologi Bandung (Peningkatan Kinerja Alat Uji Cepat Deteksi Demam Dengue Melalui Variasi Komponen Antigen Dengue), dan Endang Sutriswati Rahayu dari Universitas Gadjah Mada (Pengaruh Konsumsi Probiotik Indigenous Powder dalam Mengatasi Obesitas).

Selain itu, dua peneliti lain adalah Made Astawan dari Institut Pertanian Bogor dengan judul “Pemanfaatan Tempe Segar, Semangit dan Bosok dari Kedelai Tergerminasi sebagai Pangan Fungsional Hipoglikemik” dan Rahyussalim dari Universitas Indonesia dengan judul “Efektivitas dan Keamanan Terapi Sel Punca Mesenkimal pada Pasien Degenerasi Diskus Intervertebralis”.

KOMPAS/HERU SRI KUMORO–Tanaman sorgum hasil uji daya hasil lanjutan galur-galur mutan sorgum pangan menjadi salah satu bentuk hilirisasi hasil riset berbasis sorgum.

Dewan Juri dari RKSA 2018 adalah Amin Soebandrio, Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman; Bambang Setiadi, Ketua Dewan Riset Nasional; Roy Alexander Sparringa, Senior Advisor Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Togi J Hutadjulu Direktur Standarisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif BPOM RI; Muhammad Dimyati, Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan, Kemenristekdikti, dan Boenjamin Setiawan, Pendiri PT Kalbe Farma Tbk.

Ketua Dewan Juri RKSA 2018 Amin Soebandrio berharap, melalui pendanaan ini hasil riset yang dihasilkan oleh peneliti dapat dihilirisasikan dan dipasarkan ke masyarakat luas. “Kami akan memonitor proses penelitian ini minimal satu kali per enam bulan sesuai milestone yang disepakati antara peneliti dan dewan juri,” ujarnya.

Boenjamin Setiawan menambahkan, kegiatan ini menjadi salah satu upaya untuk mendorong kemajuan penelitian di Indonesia. Saat ini, dana penelitian yang ada masih sedikit, yakni sekitar 0,3 persen dari produk domestik bruto (GDP). Berkaca dari Korea Selatan, dana penelitian yang dianggarkan mencapai 4,5 persen dari GDP.

“Kalau Indonesia mau maju, penelitian itu jadi kunci yang harus dimaksimalkan. Jadi diharapkan penelitian dan riset bisa semakin ditingkatkan untuk mencapai kemajuan bangsa ini,” ucapnya.–DEONISIA ARLINTA

Sumber: Kompas, 26 Oktober 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB