Pengambilan Gambar dengan Pesawat Tak Berawak

- Editor

Rabu, 14 November 2012

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PEMOTRETAN udara ataupun pengambilan gambar untuk berbagai kepentingan, baik sipil maupun militer, terus dikembangkan. Salah satunya adalah dengan pesawat udara tidak berawak atau biasa disebut Unmanned Aerial Vehicle (UAV).

Penggunaan foto dan video udara telah lama dikenal sejak awal Perang Dunia I. Dengan teknologi penerbangan yang ada, dunia fotografi pun merambah ke angkasa. Penggunaan foto dan video udara saat itu masih dominan untuk keperluan militer.

Di masa sekarang, walaupun telah hadir teknologi satellite  imaging, penggunaan pesawat dan helikopter untuk  foto udara tetap tidak tergantikan. Saat ini,  teknologi  foto dan video udara digunakan di berbagai  bidang, mulai dari kepentingan penelitian, peta bencana, hingga untuk keperluan militer.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bahkan dengan perkembangan teknologi saat ini, penggunaan pesawat atau helikopter untuk foto dan video udara telah digantikan dengan pesawat model. Militer Amerika mengembangkan pesawat model  UAV  untuk peperangan jarak dekat, polisi  Inggris menggunakan  helikopter model untuk  patroli, bahkan Hollywood memiliki pesawat model sendiri untuk pembuatan film.

Di kalangan sipil, pesawat tanpa awak banyak digunakan untuk pencarian dan penyelamatan korban bencana alam, penginderaan, survei vegetasi hutan, daerah perbatasan dan lain sebagainya. Bahkan juga kini bisa menjadi lahan bisnis dengan pemotretan udara untuk iklan ataupun pengambilan gambar untuk landscape.

Untuk penggunaan di kalangan militer biasa digunakan sebagai menyusup ke daerah musuh. Terdapat pula sebagai penghancur daerah musuh. Bentuk UAV yang sangat kecil yang menyebabkan mudah untuk melakukan operasi dan relatif rendah biaya operasionalnya menjadi pertimbangan utama penggunaan kendaraan ini jika dibandingkan dengan kendaraan udara berawak.

Penyusup

Bahkan dari Lembaga Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Darat (STTAD) seperti yang dikatakan Letkol Nurachman, pesawat tanpa awak yang dibuat oleh siswanya dengan nama Rotary Wing, mirip helikopter tapi dengan tiga baling-baling yang dijalankan dengan remote control bisa difungsikan sebagai penyusup siang ataupun malam. Sangat menguntungkan, karena alat ini bisa menggantikan beberapa personel dan tanpa suara.

Kalaupun nantinya Rotary Wing tertangkap musuh, dalam hitungan detik pesawat ini bisa diledakkan dari jarak jauh, sehingga data yang ada di Rotary Wing musnah tidak terdekteksi musuh.

Penggunaan UAV untuk berbagai keperluan tersebut diperlukan sebuah sistem kontrol yang andal mengingat posisi kendaraan ini ketika dioperasikan sangat jauh dari Ground Station Control (GSC) yang merupakan pusat kendalinya. Selain itu, bentuk kontruksi yang relatif kecil seringkali rentan terhadap gangguan angin. Oleh karena itu, perancangan terhadap sistem kontrol tersebut merupakan suatu bagian yang sangat mutlak agar kendaraan ini dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. (Wiharjono-24)

Sumber: Suara Merdeka, 29 Oktober 2012

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB