Beton Bisa Tekan Pencemaran Lingkungan

- Editor

Rabu, 12 April 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengurangan pemakaian komponen semen pada elemen beton berpotensi mengurangi pencemaran lingkungan. Sistem itu bisa diwujudkan dengan beton bergradasi yang menghasilkan peralihan halus di antara beberapa lapisan beton.

Dosen Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Han Ay Lie, mengungkapkan hal itu dalam jumpa pers jelang pengukuhannya sebagai guru besar Undip, di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (11/7). Konsep beton bergradasi adalah penyesuaian penggunaan semen pada beton sesuai kebutuhan.

Mutu beton bergantung pada kadar semen yang digunakan saat pembuatan. “Agar kebutuhan semen bisa dikurangi, balok beton dibuat berlapis dengan kekuatan berbeda. Daerah yang butuh kekuatan kecil memanfaatkan kebutuhan kadar semen lebih rendah,” ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Riset itu dilakukannya bersama peneliti lain dari Universitas Negeri Surakarta dan Nihon University, Jepang. Riset beton bergradasi itu bertujuan menekan penggunaan semen, komponen beton, agar produk lebih ramah lingkungan.

Menurut risetnya, dengan beton bergradasi, jumlah semen yang bisa dihemat 23 persen. “Itu mengurangi pencemaran karena setiap produksi 1 kilogram (kg) semen menghasilkan 0,60-0,77 kg CO2. Pada 2016, produksi semen di Indonesia 75,3 juta ton sehingga penggunaan beton bergradasi menurunkan emisi gas 12 juta ton setahun.

Karbon dioksida yang dihasilkan semen bisa mengakibatkan efek rumah kaca. Selain itu, debu dan getaran akibat mesin produksi mengganggu lingkungan. Tantangannya ialah menjadikan pembuatan beton bergradasi skala besar. “Saat ini masih skala laboratorium,” kata Han.

Rektor Undip Yos Johan Utama mendukung riset di kampusnya. Apalagi, pihaknya mengupayakan penambahan guru besar di Undip yang saat ini berjumlah 108 orang. Pihaknya mendorong riset yang berdampak positif bagi pembangunan negara. (DIT)
—————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 12 Juli 2017, di halaman 14 dengan judul “Beton Bisa Tekan Pencemaran Lingkungan”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB