Lembaga Negara Pakai Satelit BRI

- Editor

Kamis, 1 Juni 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Koordinasi di Bawah Kementerian Kominfo
Lembaga dan institusi pemerintah diharapkan dapat memanfaatkan transponder satelit milik PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRIsat untuk kepentingan negara. Saat ini, kebutuhan di Indonesia mencapai 500 transponder.

Sebagian di antara kebutuhan transponder itu masih menggunakan satelit asing.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyampaikan hal tersebut dalam penandatanganan perjanjian kerja sama pemanfaatan transponder BRIsat oleh pemerintah, Rabu (7/6), di Jakarta. “Mudah-mudahan transponder bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin,” katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Acara itu dihadiri, antara lain, Direktur Utama BRI Suprajarto; Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo; Kepala Staf TNI AD Jenderal Mulyono; Kasum TNI Laksamana Madya Didit Herdiawan; serta Inspektur Jenderal Pengawasan Umum Polri Komisaris Jenderal Dwi Priyatno.

Kerja sama BRI dengan lembaga negara dan kementerian itu berlaku sejak penandatanganan kerja sama sampai dengan operasionalisasi satelit berakhir.

Menurut Rudiantara, sebenarnya cukup banyak lembaga dan institusi yang ingin memanfaatkan transponder BRIsat. Namun, Kementerian Kominfo memprioritaskan pemanfaatan transponder BRIsat bagi TNI, Polri, Badan Intelijen Negara, Badan Keamanan Laut, dan Kementerian Keuangan.

Rudiantara mengingatkan, teknologi sangat penting dan perlu terus-menerus diantisipasi perbankan nasional. Ia mencontohkan pengiriman uang oleh Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri. Melalui teknologi, TKI semakin mudah mengirim uang ke Indonesia.

Suprajarto mengatakan, BRIsat dimanfaatkan di banyak jaringan unit kerja BRI. BRIsat tidak hanya dimanfaatkan di unit kerja konvensional, tetapi juga di unit kerja nonkonvensional atau digital, seperti unit cabang digital di Terminal III Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten.

Dengan perangkat teknologi satelit, ujar Suprajarto, BRI juga semakin mampu meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan perbankan BRI, terutama di berbagai pelosok Indonesia.

Saat ini BRIsat telah beroperasi secara penuh dan digunakan di lebih dari 8.800 unit kerja BRI, termasuk Teras BRI. Unit kerja tersebut telah memanfaatkan BRIsat sebagai jaringan komunikasi utama yang terhubung dengan pusat data BRI.

Kerja sama
Suprajarto melanjutkan, BRI berniat mengalokasikan transponder agar bisa dimanfaatkan untuk kepentingan negara. Di bawah koordinasi Kementerian Kominfo, BRI bekerja sama dengan lembaga negara untuk memanfaatkan BRIsat.

“Kerja sama BRI ini untuk bersinergi dengan kementerian dan lembaga negara untuk menyukseskan program pemerintah,” katanya.

Melalui kerja sama tersebut, BRI menyerahkan pemanfaatan 4 slot transponder BRIsat kepada Kementerian Keuangan, TNI, Polri, BIN, dan Bakamla. Empat transponder BRIsat tersebut terdiri dari 2 transponder C-band dan 2 transponder Ku-band yang masing-masing setara dengan 36 MHz.

Dengan pemanfaatan empat transponder oleh negara ini, maka 45 transponder di BRIsat sudah dipakai seluruhnya. Untuk pengendalian sistem di Bumi, BRI telah mendirikan kendali darat di Ragunan, Jakarta Selatan, yang juga difungsikan sebagai fasilitas kontrol utama satelit dan di Tabanan, Bali, sebagai fasilitas kontrol pendukung satelit.(FER)
——————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 8 Juni 2017, di halaman 20 dengan judul “Lembaga Negara Pakai Satelit BRI”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB