Kerja sama antara Huawei Indonesia dan perguruan tinggi terkait pelatihan tenaga ahli di bidang teknologi informasi dan komunikasi berpeluang diperluas. Program pelatihan dan orientasinya juga disesuaikan untuk mengakomodasi kebutuhan dari Pemerintah Indonesia.
Hal serupa terjadi saat program pelatihan bersertifikat berlangsung pada 2014-2016. Tahun pertama, pelatihan itu diikuti 6 perguruan tinggi, lalu bertambah hingga mencapai 20 perguruan tinggi pada tahun ketiga.
Menurut Deputy Director Public Affairs and Communications Department Huawei Tech Investment Yunny Christine, program SmartGen ditandatangani Huawei Indonesia dan tujuh perguruan tinggi di Indonesia. Ketujuh perguruan tinggi itu antara lain Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Telkom University, dan Universitas Diponegoro,
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sekitar 2.000 peserta dari kalangan mahasiswa dan dosen akan mengikuti berbagai pelatihan dari Huawei sesuai kebutuhan kampus, mulai dari pemaparan teknologi informasi dan komunikasi terkini sampai magang ke kantor perwakilan Huawei di daerah.
Adapun Seeds for the Future, pelatihan selama dua pekan di kantor pusat Huawei, di China, diikuti mahasiswa yang memenuhi syarat. Jumlah peserta minimal 15 orang, bukan 2.000 peserta seperti diberitakan sebelumnya. “Kami siapkan kursus pembuatan laporan sesuai permintaan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara,” kata Yunny, Rabu (29/3).
Rudiantara berharap mereka yang diberangkatkan ke China belajar perkembangan teknologi komunikasi terbaru dan regulasi terkait ekonomi digital. (ELD)
————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 30 Maret 2017, di halaman 13 dengan judul “Kerja Sama Berpeluang Diperluas”.