Indikasi Datangnya La Nina Kian Nyata

- Editor

Sabtu, 28 Mei 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gejala datangnya La Nina mulai terlihat jelas. Hal ini ditunjukkan munculnya fenomena Dipole Mode, yaitu menghangatnya suhu muka laut Samudra Hindia di barat Sumatera dan perairan di dalam wilayah Nusantara. Berdasarkan data historis, Dipole Mode muncul tiga bulan sebelum La Nina. Kehadiran La Nina bergantian setelah El Nino.

Bahkan, ketika El Nino kuat pada 1997, La Nina berlangsung hingga dua tahun, berturut-turut. Hal ini dijelaskan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Edvin Aldrian, Jumat (27 5), di Jakarta.

”Menghangatnya suhu muka laut di barat Sumatera telah lebih dari 1 derajat celsius. Ini disebut Dipole Mode Negatif. Apabila terjadi Dipole Mode Positif akan berefek kurang hujan,” urainya. Dipole Mode Negatif menyebabkan curah hujan tinggi. ”Anomali ini biasanya muncul tiga bulan sebelum La Nina,” ucap Edvin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

20160528_132034-1Berdasarkan pantauan citra satelit pada Senin (23 5), menghangatnya suhu muka laut tampak di Laut Tiongkok Selatan, Selat Karimata, Laut Jawa, serta Samudra Hindia di barat Sumatera dan selatan Jawa. Perairan sekitar Sulawesi pun suhu di atas normal.

”Pada 18 Mei lalu Indeks Nino sudah minus 0,1 derajat celsius. Saat ini diprediksi mendingin. Selain itu, di kolom tengah Samudra Pasiflk terlihat penjalaran massa laut hangat ke arah timur,” kata Edvin.

Fenomena tersebut menguatkan akan munculnya La Nina.
Kemarau basah Saat ini Indonesia telah memasuki kemarau. Namun, ketimbang pola normal, kali ini lebih basah. Hingga Juni beberapa daerah masih banyak hujan.

”Ini efek dari pelepasan energi atau massa udara yang tertahan selama Januari-Februari,” ujar Evi Lutfiaty, Kepala Bidang Informasi Iklim BMKG.

Pada pola normal, puncak hujan pada Januari, tetapi karena El Nino hal itu tidak terjadi. Curah hujan pada Januari-Februari di bawah normal. Saat ini El Nino telah meluruh sehingga curah hujan kembali meningkat.

Kondisi netral tak berlangsung lama. Tiga bulan mendatang, yaitu Agustus, La Nina akan ldan nyata. Fenomena ini ditunjukkan adanya kolam panas di barat Pasifik. Ini menyebabkan banyak hujan dengan curah di atas normal. ”Karena La Nina, awal kemarau di beberapa daerah akan mundur dan periodenya lebih singkat,” ujar Evi.

La Nina mulai muncul Agustus, tetapi dampaknya akan terlihat nyata di akhir tahun. ”Akhir tahun hingga Januari 2017 mulai banyak hujan di banyak Wilayah. Karena itu, banjir meluas perlu diwaspadai,” ucap Evi.

Tingginya curah hujan pada Mei ini disebabkan Monsun Asia yang menguat. Hal ini menyebabkan pemusatan daerah pembentukan awan yang berpotensi hujan di sekitar Sumatera, Jawa bagian barat, dan Kalimantan bagian barat sampai awal Juni 2016.

Namun, curah hujan di mayoritas wilayah Indonesia di bawah normal. Curah hujan berkriteria rendah hingga menengah. (YUN)

Sumber: Kompas, 28 Mei 2016

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 4 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB