50 TAHUN ITS; Simbiosis Perguruan Tinggi dan Bisnis Belum Kuat

- Editor

Kamis, 24 Juni 2010

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Presiden Boediono mencermati, hingga kini belum ada simbiosis yang kuat antara perguruan tinggi dan kalangan bisnis. Padahal, di luar negeri, kegiatan bisnis telah banyak melakukan simbiosis dengan perguruan tinggi, yakni dengan melibatkan riset perguruan tinggi dan bisnis.

Wakil Presiden menyampaikan hal itu saat membuka IKA-ITS Business Summit 2010, yang diselenggarakan dalam rangkaian hari jadi ke-50 Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dan perayaan ke-40 tahun IKA-ITS di Jakarta, Rabu (23/6). Kegiatan yang mengangkat tema ”Meningkatkan Jejaring Bisnis untuk Menguatkan Daya Saing Ekonomi Bangsa” itu mengundang sejumlah menteri.

Menurut Boediono, peranan alumni sangat strategis dalam menghubungkan kekuatan bisnis dan perguruan tinggi. Apalagi, yang menggerakkan bisnis adalah sumber daya manusia dan di Indonesia jumlah wirausaha masih sangat minim.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

”Dari sejarah di berbagai negara, entrepreneur bergabung dengan keterampilan teknologi akan melahirkan industrialis yang sangat dibutuhkan negara,” kata Boediono.

Wapres menyatakan prihatin karena meski banyak teori dan praktik khusus kewirausahaan diajarkan oleh perguruan tinggi, hal itu belum sepenuhnya menggugah kesadaran mahasiswa menjadi wirausaha.

Menurut Boediono, kondisi itu terjadi karena pendidikan kewirausahaan di perguruan tinggi belum memiliki silabus yang cocok. Pengajar serta infrastruktur yang menggiring kesadaran untuk menjadi wirausaha pun belum efektif.

Diakui, menjadi wirausaha tidak akan lepas dari berbagai masalah, terutama soal pembiayaan. Kendala permodalan tersebut, lanjut Boediono, hingga kini belum digarap secara serius. Perbankan biasanya hanya mau membiayai wirausaha yang mempunyai rekam jejak baik.

”Di sini alumni bisa berperan dalam memberikan jalan dan petunjuk-petunjuk sebagai inspirasi untuk wirausaha baru,” ujar Wakil Presiden.

Menurut Direktur Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telekomunikasi Kementerian Perindustrian Budi Dharmadi, peluang menjadi industrialis sesungguhnya sangat besar.

Apalagi, lanjut Budi, Indonesia memiliki potensi kekayaan alam yang luar biasa. Untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya itu, perguruan tinggi harus mengambil peranan.

”Kebijakan industri nasional sudah memiliki rumah masa depan, yaitu sektor agro, alat angkutan, dan telematika. Tiga sektor ini menjadi unggulan untuk menarik sektor lainnya,” kata Budi. (OSA)

Sumber: Kompas, Kamis, 24 Juni 2010 | 04:08 WIB

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Prof. Drs. Med. Radioputro: “Sarjana Tak Bermutu”
RSPTN Universitas Lampung Segera Beroperasi
Politeknik Multimedia Nusantara Ditargetkan Mulai Beroperasi Tahun 2021
Peringati Satu Abad ITB, Sejumlah Acara Disiapkan
Pelopori Pengembangan Ekonomi Syariah, Wakil Presiden Ma’ruf Amin Dianugerahi UNS Award 2020
Teleskop Robotik dari Jerman untuk Penelitian di Lampung
Alumni Perguruan Tinggi Diajak Bervisi Investasi
Indeks Prestasi Kumulatif Tinggi Harus Diterjemahkan ke Aksi Nyata
Berita ini 3 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 21 Juli 2021 - 12:54 WIB

Prof. Drs. Med. Radioputro: “Sarjana Tak Bermutu”

Kamis, 23 Juli 2020 - 21:34 WIB

RSPTN Universitas Lampung Segera Beroperasi

Selasa, 7 Juli 2020 - 21:22 WIB

Politeknik Multimedia Nusantara Ditargetkan Mulai Beroperasi Tahun 2021

Jumat, 3 Juli 2020 - 15:27 WIB

Peringati Satu Abad ITB, Sejumlah Acara Disiapkan

Kamis, 12 Maret 2020 - 09:49 WIB

Pelopori Pengembangan Ekonomi Syariah, Wakil Presiden Ma’ruf Amin Dianugerahi UNS Award 2020

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB