150 Kepiting Siap Bertelur Dilepasliarkan di Pesisir

- Editor

Sabtu, 8 April 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sebanyak 150 kepiting siap bertelur dilepasliarkan di kawasan mangrove Taman Hutan Raya Ngurah Rai, Tuban, Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (6/4). Ratusan kepiting yang dikirimkan dari Timika, Papua, ke Bali tersebut disita petugas Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas I Denpasar, Bali.

Kepala Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Kelas I Denpasar Habrin Yake menyebutkan, pihaknya menyita 160 kepiting siap bertelur yang dikirimkan dari Timika lewat jasa kargo pada Rabu lalu. Petugas BKIPM Denpasar memeriksa penerima kiriman itu. “Kami berkoordinasi dengan petugas di Timika untuk memeriksa pengirimnya,” ujarnya di Badung, kemarin.

Kepiting siap bertelur itu termasuk jenis kepiting bakau (Scylla sp). Kepiting itu umumnya dikonsumsi. Harga kepiting bakau di pasar diperkirakan Rp 130.000 per kilogram.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kepiting bertelur dilarang diperdagangkan di bulan tertentu demi menjaga ketersediaannya di alam. Hal itu mengacu pada Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 56 Tahun 2016 tentang Larangan Penangkapan dan atau Pengeluaran Lobster, Kepiting, serta Rajungan.

Kawasan mangrove Tahura Ngurah Rai jadi lokasi pelepasan kepiting bakau karena sesuai habitat kepiting dan termasuk kawasan konservasi di pesisir Tuban. Di lokasi dekat Jalan Tol Bali Mandara itu ada aktivitas Kampoeng Kepiting Ekowisata Mangrove Wanasari yang dikelola Kelompok Nelayan Wanasari. “Warga menjaga dan mengelola area konservasi mangrove,” ujarnya.

Ekowisata
Dari 160 kepiting siap bertelur hasil penyitaan, 150 kepiting dilepasliarkan dan 10 kepiting ditampung di instalasi pembibitan kepiting bakau yang dikelola Kelompok Nelayan Wanasari, Tuban. Kepiting itu dibudidayakan.

Menurut Kepala Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Denpasar Suko Wardono, kelompok nelayan itu juga mengelola kawasan mangrove agar mangrove dan ekosistem terjaga. “Masyarakat setempat memanfaatkannya sebagai area ekowisata dengan konsep ramah lingkungan,” ucapnya.

Ketua Kelompok Nelayan Wanasari Made Sumasa menuturkan, warga memanfaatkan dan menjaga daerah mangrove karena berperan penting di ekosistem pesisir. Pihaknya membudidayakan kepiting sekaligus melestarikan kepiting bakau di habitatnya. “Kami manfaatkan kepiting bakau untuk konsumsi, hanya kepiting jantan dan berukuran lebih dari 200 gram,” ujarnya. (COK)
———–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 7 April 2017, di halaman 14 dengan judul “150 Kepiting Siap Bertelur Dilepasliarkan di Pesisir”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia
Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama
Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an
AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah
Ancaman AI untuk Peradaban Manusia
Tingkatkan Produktivitas dengan Kecerdasan Artifisial
Menilik Pengaruh Teknologi Kecerdasan Buatan dalam Pendidikan
Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Berita ini 6 kali dibaca

Informasi terkait

Minggu, 16 Februari 2025 - 09:06 WIB

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:57 WIB

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:52 WIB

Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:48 WIB

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:44 WIB

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Berita Terbaru

Berita

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:57 WIB

Berita

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:48 WIB

Berita

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:44 WIB