Uncen Buka Pusat Koleksi Serangga

- Editor

Sabtu, 16 Januari 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Universitas Cenderawasih Jayapura membuka Pusat Koleksi Serangga Papua Bruder Henk van Mastrigt pada Jumat (15/1). Fasilitas itu menyimpan koleksi 72.000 serangga yang berasal dari seluruh wilayah di Papua dan Papua Barat.

Pembukaan fasilitas oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Cenderawasih (Uncen) itu langsung mendapatkan animo dari ratusan warga Kota Jayapura dan mahasiswa Uncen. Tempat itu tak hanya menjadi sarana pusat informasi serangga, tetapi juga pusat riset bagi mahasiswa dan peneliti dari luar negeri.

Terdapat satu alat mikroskop, kaca pembesar, dan tempat yang didesain khusus untuk mengawetkan dan memotret serangga. Selain itu, pihak pengelola sarana menyediakan tiga buku panduan mengenai koleksi kupu-kupu bagi pengunjung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Koleksi
Daawia selaku Kepala Pusat Koleksi Serangga Papua Bruder Henk van Mastrigt menyatakan, fasilitas itu menyimpan 70.000 kupu-kupu dan 2.000 serangga yang terdiri atas kumbang, belalang, dan capung.

“Bruder Henk mengumpulkan semua kupu-kupu ini selama 40 tahun bertugas di pedalaman Papua. Ketika ia wafat pada 2014, semua koleksinya telah disumbangkan kepada kami,” kata Daawia.

Daawia menuturkan, terdapat salah satu koleksi langka kupu- kupu yang berada di tempatnya, yakni jenis Ornithoptera paradisea staudinger atau disebut kupu-kupu sayap burung surga. “Kupu-kupu itu langka karena hanya ada di Pegunungan Arfak di Papua Barat dan bersayap indah. Selain itu, ada jenis kupu- kupu yang dinamai Delia Kristiani sesuai nama ibu negara Ani Yudhoyono,” tutur dosen di Jurusan Biologi Uncen itu.

Ia menambahkan, tempat ini juga menjadi pusat penyimpanan serangga asal Papua terbesar di dunia. “Sebelumnya, Universitas Leiden di Belanda dan British Museum di Inggris telah memiliki koleksi serangga asal Papua. Namun, jumlahnya tidak sebanyak di sini,” kata Daawia.

Sisilia Wiwik, salah seorang pengunjung yang berprofesi sebagai guru pamong di Dinas Pendidikan Kota Jayapura, menyatakan sangat bersyukur akhirnya Kota Jayapura bisa memiliki sarana ini.

“Tempat ini, menjadi sarana pendidikan yang efektif bagi para guru dan obyek bagi siswa untuk mencintai alam. Para guru dapat membuat kegiatan kunjungan bersama murid ke tempat ini secara rutin,” kata Sisilia. (FLO)
—————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 16 Januari 2016, di halaman 11 dengan judul “Uncen Buka Pusat Koleksi Serangga”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 4 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB