Potensi Aren Menjanjikan dan Ekonomis

- Editor

Sabtu, 5 Desember 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Air aren atau nira sebagai bahan baku gula aren dan minuman tuak berpotensi jadi sumber pembuatan etanol yang ekonomis. Itu bisa menjadi solusi pemenuhan kebutuhan energi di tengah menipisnya cadangan energi fosil.

Sumber bahan baku bioenergi itu juga membantu menjawab target penurunan emisi 29 persen setelah 2020 yang dijanjikan Indonesia kepada dunia. Untuk itu, perlu keberpihakan pemerintah sebagai pembuat kebijakan agar Indonesia mandiri energi.

Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPPI-KLHK) menunjukkan potensi aren (Arenga pinnata) terbukti di Kesatuan Pemangkuan Hutan Produksi (KPHP) Boalemo, Provinsi Gorontalo. Agar air aren jadi etanol, instalasi reaktor butuh antara lain pemanasan untuk membunuh organisme merugikan (pasteurisasi) dan fermentasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Percobaan kami, 1 liter bioetanol dari nira setara pemakaian elpiji 3 kilogram atau bisa dipakai kompor selama 6 jam,” kata Dwi Sudharto, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan, BPPI-KLHK, Jumat (4/12), di Jakarta.

images (1)Harga ekonomis bioetanol nira Rp 8.000 per liter dan harga elpiji 3 kilogram Rp 20.000 atau menghemat 60 persen biaya. Di KPHP, sekitar 15.000 pohon aren tumbuh liar dan bisa menghasilkan 20 liter nira per hari dalam dua kali penyadapan.

Saat ini, tak semua pohon aren dipanen dan hanya sebagian diolah warga jadi gula aren. Oleh peneliti BPPI, diciptakan reaktor berbiaya Rp 60 juta yang bisa mengolah 25 liter air nira jadi 2 liter etanol. Jika 15.000 pohon aren di KPHP Boalemo dipanen, bisa menghasilkan 300.000 air nira per hari atau setara 24.000 liter etanol per hari atau 720.000 liter etanol per bulan.

Hal itu bisa membuat Boalemo jadi kabupaten mandiri energi. Pencampuran 0,1 liter etanol dan 0,9 liter metanol komersial menghasilkan 1 liter bioetanol, setara 1 tabung elpiji 3 kg. Jadi, 720.000 liter etanol aren dicampur metanol menghasilkan 7,2 juta liter bioetanol. Selain untuk konsumsi rumah tangga, bioetanol itu bisa untuk bahan bakar transportasi jika oktannya dinaikkan.

Arief Yuwono, Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bidang Energi, mengakui potensi bioetanol dari aren menjanjikan. Bioenergi menyumbang 5 persen dari 23 persen penggunaan energi baru terbarukan di Indonesia pada 2020. “Ini butuh keberpihakan agar bisa kompetitif,” ujarnya. (ICH)
—————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 5 Desember 2015, di halaman 13 dengan judul “Potensi Aren Menjanjikan dan Ekonomis”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB