Penyelesaian Masalah Lamban

- Editor

Sabtu, 7 Januari 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Perkuliahan FK Unipa Masih Terhenti
Penyelesaian masalah terhentinya perkuliahan tatap muka di Fakultas Kedokteran Universitas Papua berjalan lamban. Hingga memasuki bulan kelima, mahasiswa fakultas kedokteran universitas itu belum bisa kuliah. Orangtua mahasiswa mendorong segera ada solusi.

Salah seorang perwakilan orangtua, Michel Momot, mengatakan, para orangtua mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Papua berharap segera ada jalan keluar terkait terhentinya kuliah di FK universitas itu. Semakin lama tidak kuliah, mahasiswa akan kian dirugikan. “Mahasiswa yang menjadi korban,” ujarnya, Senin (6/2), di Jakarta.

Sekretaris Tim Kerja Orangtua Mahasiswa FK Unipa Syahra Wainsaf mempertanyakan, sampai kapan mahasiswa FK Unipa ditelantarkan. Setiap hari, mereka pergi ke kampus tanpa tahu mau melakukan apa karena kuliah tatap muka sudah terhenti sejak lama. Hanya satu dosen yang berada di kampus saat ini dan mengurus 102 mahasiswa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Syahra mengatakan, para orangtua tetap menghendaki agar FK Unipa di bawah pengampuan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI). Orangtua menilai FKUI bermutu tinggi sehingga menghasilkan lulusan berkualitas. Dengan demikian, masyarakat di wilayah itu akan mendapat tenaga dokter berkualitas. “Orangtua berharap rektor tidak mengambil kebijakan yang merugikan,” ucapnya.

Sebenarnya, lanjut Syahra, Pemerintah Provinsi Papua Barat bersedia mengalokasikan anggaran untuk membantu FK Unipa asalkan Rektor Unipa menyerahkan rincian biaya yang diperlukan. Namun, rektor tak pernah menanggapi itu hingga kini.

Michel menambahkan, beberapa waktu lalu, perwakilan orangtua mahasiswa FK Unipa bertemu dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sorong untuk mencari jalan keluar atas masalah yang menimpa FK Unipa tersebut. Hasilnya, forum itu merekomendasikan agar Pemerintah Kabupaten Sorong bekerja sama dengan FKUI dan melibatkan Pemerintah Provinsi Papua Barat untuk pengampuan FK Unipa.

Sejak berdiri pada tahun 2014, FK Unipa berada dalam pengampuan FKUI. Sejauh ini, FK UI telah mengirim lebih dari 100 dosen untuk mengisi kuliah di FK Unipa. Sejumlah dosen dan asisten dosen ditempatkan di Kabupaten Sorong agar iklim akademik terbentuk. Selain itu, FKUI juga terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengembangan program studi kedokteran di Unipa.

Akan tetapi, sejak awal Oktober 2016, perkuliahan tatap muka mulai terhenti karena Unipa belum memberikan dana pengampuan tahun ketiga kepada UI senilai Rp 21 miliar. Hal itu menyebabkan para dosen dari FKUI tak lagi datang ke Unipa. Dosen FKUI yang masih berada di Kabupaten Sorong pun akhirnya ditarik pulang ke Jakarta pada Desember 2016.

Agar perkuliahan tetap berjalan, sebagian materi kuliah dibuat berbentuk video dan dikirim kepada mahasiswa FK Unipa dari Jakarta. Dokter di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sorong, Papua Barat, pun diberdayakan untuk mengisi kuliah. Namun, sejak awal Januari 2017, pengiriman video kuliah terhenti.

Perwakilan mahasiswa dan orangtua telah mengadu kepada Pemerintah Provinsi Papua Barat, DPRD Papua Barat, Pemerintah Kabupaten Sorong, dan DPRD Sorong. Bahkan, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi telah berkunjung ke Sorong untuk mencari solusi. Namun, hingga kini perkuliahan masih terhenti.

Mengubah perjanjian
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Intan Ahmad menyatakan, agar ada keberlanjutan pendanaan pengampuan, para pihak terkait dalam perjanjian kerja sama pengampuan perlu mengubah perjanjian pengampuan. Meski butuh waktu mengalokasikan dana, Pemprov Papua Barat perlu dilibatkan dalam perjanjian kerja sama baru.

Selain itu, Kementerian Ristek dan Dikti mengupayakan solusi atas masalah di FK Unipa. Salah satunya, bersama Kementerian Dalam Negeri, dan Wakil Gubernur Papua Barat. “Pengampuan berjalan baik sekali. Kasihan mahasiswa kalau tak kuliah,” kata Intan.

Menurut Koordinator Pengampuan FKUI Rita Mustika, beberapa waktu lalu, dokter di RS daerah di Sorong bisa dimaksimalkan mengajar mahasiswa FK Unipa. Itu jadi solusi jangka pendek atas terhentinya perkuliahan FK Unipa karena tak ada dana pengampuan ke UI. (ADH)
———————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 7 Februari 2017, di halaman 14 dengan judul “Penyelesaian Masalah Lamban”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB