Pemadatan Lahan Gambut untuk Tekan Risiko

- Editor

Kamis, 25 Februari 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Metode pemadatan gambut yang mengurangi rongga antarmaterial serasah dan tanah gambut diklaim mengurangi risiko kebakaran lahan. Di Sarawak, Malaysia, metode itu diklaim mengurangi risiko kebakaran hingga 90 persen di perkebunan sawit.

“Restorasi gambut jangan hanya pembasahan. Tanpa kompaksi, permukaan atas tetap kering,” kata Lulie Melling, Direktur Tropical Peat Research Laboratory Unit Malaysia, seperti dilaporkan wartawan Kompas,Ichwan Susanto, Rabu (24/2), saat bersama Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengunjungi perkebunan sawit.

Saat kunjungan itu, areal lahan masyarakat terbakar di dekat perkebunan sawit Woodman. Di sekitarnya ada parit dan embung kecil berketinggian air kurang dari 40 cm dari permukaan lahan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Staf Melling mengambil sampel tanah dengan alat khusus. Tanah kedalaman 0-50 cm tampak berantakan, tanah pada kedalaman 50-100 cm sangat basah. Api melahap alang-alang dan sisa-sisa kayu kering. “Kalau terjadi El Nino dan muka air turun, gambut bisa kering dan terbakar tanpa kompaksi,” kata Melling.

Pemadatan menggunakan alat berat. Itu membuat permukaan tanah gambut turun hingga 50 cm, tergantung jenis gambut.

Lokasi perkebunan Woodman telah dikompaksi, hasil sampling memperlihatkan kondisi tanah gambut padat dan lembab. Pemadatan membuat rongga antarmaterial dan serasah gambut jadi kecil. Itu membuat air dari gambut mudah merambat naik.

“Jadi, pemadatan itu penting, tetapi mengelola air pun sangat penting,” kata Basuki Sumawinata, ahli tanah Institut Pertanian Bogor (IPB).

Perkebunan sawit, kata dia, sangat memerlukan pengelolaan air yang baik. Apabila permukaan air tanah turun terlalu ekstrem, lahan gambut pun mengering sehingga tanaman kekurangan air.

Pemadatan sebelum penanaman sawit membantu tanaman tak miring/rebah. Selain itu, lahan mudah dipupuk dan tak boros pupuk. Apabila gambut terlalu longgar, pupuk terbuang saat hujan atau air tanah naik.

Di perkebunan sawit Sarawak Oil Palms, pemadatan dilakukan saat tanaman berusia 10 tahun. Hasilnya, produktivitas meningkat dari 15 ton jadi 26 ton per hektar per tahun.

Di Indonesia, pemadatan gambut belum serius. “Ada regulasi di PP No 150/2000 (Pengendalian Kerusakan Tanah untuk Produksi Biomassa) yang melarang subsidensi,” kata Basuki.
—————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 25 Februari 2016, di halaman 14 dengan judul “Pemadatan Lahan untuk Tekan Risiko”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 8 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB