Mobil Listrik Generasi II ITS Siap Pakai

- Editor

Sabtu, 9 November 2013

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Di-Charge Hanya 30 Menit, Kecepatan 150 Km/Jam

Mobil listrik ITS (EC ITS) generasi kedua sudah rampung. Kemarin sore (20/9) mobil itu langsung dibawa menghadap Rektor ITS Prof Triyogi Yuwono. Tak lama menunggu, mobil itu pun langsung dinaiki Triyogi bersama Ketua Tim Mobil Listrik ITS Nur Yuniarto mengelilingi halaman depan rektorat.

Cepat, lincah, tanpa suara bising. Itulah kesan sebagian orang saat melihat mobil berdesain sporty merah tersebut melaju. Memang EC ITS 2.0 itu mampu berlari hingga 150 km/jam tanpa suara bising khas mobil dengan tenaga baterai listrik. Spidometernya pun memakai komputer tablet.

Nur Yuniarto mengklaim mobil itu lebih sempurna daripada pendahulunya, EC ITS 1.0 berwarna putih, yang sempat terbakar beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kalau yang putih dulu hanya bisa melaju 50 km per jam,” katanya.

Selain itu, mobil listrik generasi kedua itu tidak perlu waktu berjam-jam untuk mengisi daya baterai. “Cukup setengah jam fast charging dengan daya besar,” katanya. Mobil itu digarap sejak lima bulan yang lalu.

072614_799026_mobil_listrik_kecilDia juga menjelaskan, pada mobil generasi kedua tersebut, tim mobil listrik ITS memperbaiki tingkat keamanannya. Bedanya dengan mobil listik ITS generasi pertama, baterai pada mobil generasi kedua tidak kentara di kap atau jok belakang mobil. “Kami memang sengaja menempatkannya di jok bawah sehingga distribusi beratnya merata dan aman,” tuturnya.

Mobil dengan berat mencapai 1.500 kilogram itu pun dibuat dengan menelan biaya riset hingga Rp 400 juta. Nur juga menjelaskan bahwa mobil listrik tersebut lebih hemat empat kali lipat daripada mobil dengan bahan bakar bensin. “Kalau mobil biasa 1 liter 10 kilometer. Dengan mobil ini, bisa empat kali lipatnya, hingga 40 kilometer,” jelasnya

Di sisi lain, Triyogi mengapresiasi penyelesaian mobil listrik yang tepat waktu sesuai dengan jadwal semula pada 20 September 2013. Dia bangga lantaran ITS bisa menunjukkan kepada Kemendikbud karena bisa membuat mobil nasional berkelas.

Namun, dia berharap karya ITS itu juga diapresiasi penuh oleh pemerintah agar bisa diproduksi masal. “Selama ini koordinasi antara akademisi, pebisnis, dan pemerintah di Indonesia sangat lemah,” katanya. Karena itu, banyak produk dalam negeri yang potensial untuk dikembangkan malah gugur.

Dia mencontohkan kebijakan mendatangkan mobil murah impor oleh pemerintah. Kebijakan itu justru membuat cita-cita proyek mobil nasional jauh dari realisasi. “Kapan kita bisa maju kalau semuanya impor. Ada potensi, tapi industri dalam negeri tidak bisa menangkap,” katanya.

Triyogi menyatakan akan membuka tangan sebesar-besarnya bila ada pabrikan yang mau melirik mobil karya ITS itu untuk diproduksi secara masal di Indonesia. “Tentu kami butuh goodwill dari pemerintah dan industri untuk mengembangkan menjadi skala masal,” jelasnya.

Sesuai dengan rencana, mobil itu dan mobil generasi pertama yang berwarna putih akan dibawa Kemendikbud untuk dipamerkan di ajang APEC Oktober 2013. (kus/c10/end)

Sumber: JPNN.com, Sabtu, 21 September 2013

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB