Minum Berlebih Turunkan Kesadaran

- Editor

Senin, 9 Maret 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Konsumsi air minum secara berlebihan dalam waktu singkat memicu penurunan kesadaran. Pengeluaran air yang melewati batas kemampuan ginjal membuat kadar natrium tubuh berkurang. ”Kalau terlalu banyak, seseorang bisa pingsan,” kata Parlindungan Siregar, dalam pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar Tetap Bidang Ilmu Penyakit Dalam pada Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, di Depok, Jawa Barat, Sabtu (7/3).

Parlindungan menjelaskan, kemampuan normal ginjal dalam mengeluarkan air 400-600 mililiter per jam. Asupan air yang melebihi kemampuan pengeluaran urine oleh ginjal menyebabkan gejala hiponatremia. Kondisi itu terjadi saat konsentrasi garam (natrium) dalam tubuh rendah atau kurang dari 136 miliekuivalen pada tiap volume larutan (mEq/L) darah. Pengenceran natrium mudah terjadi pada orang yang mengonsumsi air 3-4 liter dalam waktu singkat. ”Kesadaran menurun akibat edema sel otak (peningkatan volume cairan di luar sel otak),” katanya. (B08)
———————–
Kuda Ciptakan Cara Mendapat Sesuatu

Jika terkait urusan perut, kuda (Equus caballus) bisa mengabaikan petunjuk dari manusia dan memilih memakai caranya sendiri. Itu menunjukkan, kuda bisa berkreasi untuk sesegera mungkin mendapat sesuatu yang menyenangkan. Paola Lovrovich dan tim mengungkapkan hal itu dalam riset yang dipublikasikan di Applied Animal Behaviour Science, 28 Februari 2015. Anggota tim peneliti, Paolo Baragli dari Universitas Pisa, Italia, mengatakan, jika seekor hewan tak mengerjakan tugas sesuai perintah manusia, tak berarti hewan itu tak mampu. ”Kemungkinan, hewan itu menggunakan strategi selain yang diperintahkan,” ucapnya. Sebanyak 24 kuda terlibat dalam riset, dan dilatih mendekati ember terbalik yang dalamnya ada wortel. Kuda-kuda di kelompok pertama harus menemukan wortel setelah seseorang berdiri di dekat ember. Kelompok kedua harus menemukan wortel tanpa petunjuk. Kuda di kelompok pertama menuju ember berisi wortel, tapi menghabiskan waktu lebih banyak dibandingkan kelompok kedua. (BBC/JOG)
——————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 9 Maret 2015, di halaman 14 dengan judul “Kilas Iptek”.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 4 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB