Manfaatkan Lahan Payau untuk Swasembada Beras

- Editor

Minggu, 16 April 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Saat ini produksi padi di Indonesia kurang sekitar 4 juta ton untuk mencapai swasembada beras. Target itu bisa dicapai jika lahan tak subur di pesisir dikembangkan, mengingat garis pantai Indonesia terpanjang di dunia.

Namun, area itu kurang termanfaatkan sebagai lahan pertanian. Jadi perlu dikembangkan komoditas padi tahan salinitas tinggi di area payau atau pesisir dengan produktivitas tinggi.

Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Jumain Appe pada panen perdana padi varietas unggul di lahan payau, Inpari Unsoed 79 Agritan, di Desa Nyamplung Sari, Kecamatan Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah, Selasa (15/8). Acara itu dihadiri Rektor Universitas Jenderal Soedirman Achmad Iqbal dan Bupati Pemalang Junaedi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Suprayogi, pemulia varietas padi itu, menjelaskan, ada 3,4 juta hektar lahan bersalinitas tinggi di Indonesia. Jika 50 persen atau 1,7 juta hektar bisa untuk menanam padi varietas Inpari, maka akan dihasilkan 6,8 juta ton padi.

Produktivitas padi Inpari Unsoed 79 Agritan 4-6 ton per hektar di lahan bersalinitas tinggi. Varietas itu dikembangkan Suprayogi dan Noor Farid dari Fakultas Pertanian Unsoed sejak 2010 dan menjadi varietas unggul padi lahan salin pada 2014.

Varietas itu bisa tumbuh optimal di pesisir dengan kadar garam bersalinitas 0-12 dS per meter kubik, dengan hasil produksi 4-6 ton gabah kering panen per hektar. “Di tanah sawah normal, produktivitas 7-8,5 ton GKP per hektar,” kata Noor Farid.

“Sekitar 100 hektar lahan marjinal yang tidur selama 20 tahun lebih di Kabupaten Pemalang bisa ditanami padi varietas unggul ini,” ucap Suprayogi.

Menurut Jumain, padi Inpari bisa dibudidayakan di lahan marjinal atau suboptimal, mencapai 30 persen dari area pertanian di Indonesia. Di Jawa Tengah, ada 8.000-10.000 hektar lahan suboptimal. Jika potensi produksi 8 ton per hektar, bisa dihasilkan 80.000 ton padi per tahun.

Varietas Inpari Unsoed 79 Agritan dihilirisasi lewat program insentif dari Kemristek dan Dikti dengan bantuan Rp 800 juta. Dana itu untuk pengembangan varietas padi di empat kabupaten di Jateng, yakni Pemalang, Tegal, Kebumen, dan Cilacap. (YUN)
—————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 16 Agustus 2017, di halaman 4 dengan judul “Manfaatkan Lahan Payau untuk Swasembada Beras”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 4 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB