Limbah Bahan Berbahaya; Sebagian Timbal di Cinangka Diisolasi

- Editor

Selasa, 10 Juni 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penutupan limbah logam berat jenis timbal di Cinangka, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang ditanam di dalam tanah dilakukan. Hal itu bertujuan agar masyarakat sekitar tidak terpapar limbah timbal akibat aktivitas peleburan timah dari aki bekas.

Namun, paparan timbal di udara itu masih mengancam masyarakat perkotaan. Hal itu karena di DKI Jakarta dan kota penyangga sekitar, peleburan aki bekas tersebar di 71 lokasi. Adapun isolasi limbah bahan berbahaya itu baru dilakukan di Cinangka, Kabupaten Bogor.

”Limbah timbal umumnya dari titik pengumpulan dan peleburan aki bekas. Dari 71 titik, hanya dua yang mendapat izin dari Kementerian Perdagangan,” kata Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal Ahmad Safrudin dalam acara penutupan limbah timbal bersama Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan Blacksmith Institute, Senin (9/6), di Desa Cinangka, Kabupaten Bogor.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

”Namun, kadar timbal di tanah sekitar tetap tinggi, puluhan ribu parts per million (ppm). Padahal, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ambang batas aman 400 ppm,” kata Ahmad. Aki merupakan komponen pencatu daya dalam kendaraan yang komponen utamanya dibuat dari logam timbal. Jika masuk tubuh manusia, timbal bisa merusak sistem saraf, di antaranya menyebabkan penurunan kemampuan otak, cacat fisik pada janin, keguguran, hingga kerusakan fungsi ginjal.

”Partikel timbal tak larut di air, tapi bisa terbawa air dan diserap tanaman. Namun, dari timbal yang masuk ke tubuh, terutama anak-anak, sekitar 55 persen melalui tanah,” kata Ahmad.

Metode enkapsulasi
Di Desa Cinangka, limbah timbal ditanam di dalam tanah dengan metode enkapsulasi. Limbah yang dihasilkan usaha peleburan aki skala rumah tangga sebanyak 3.200 meter kubik itu disimpan dalam lubang raksasa berukuran 41,4 meter x 41,4 meter sedalam 6 meter. Limbah tersebut dibungkus tanah liat setebal 0,5 meter dan lapisan plastik geomembran. Setelah ditutup rata dengan tanah, lahan di atasnya dijadikan lapangan sepak bola.

Desa Cinangka adalah satu dari sejumlah lokasi yang tercemar timbal. Pada 2001, limbah timbal dari Desa Cinangka terbawa sampai ke Serpong, Banten. Pusat Sarana Pengendalian Dampak Lingkungan KLH memublikasikan tingginya kadar timbal di udara di Serpong. Dari 350 hektar luas Desa Cinangka, 30 hektar tercemar.

Menurut Rasio Ridho Sani, Deputi Menteri Lingkungan Hidup Bidang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun, Limbah Bahan Berbahaya Beracun, dan Sampah, meski bensin bertimbal di Indonesia dihapuskan sejak 1 Juli 2006, pencemaran timbal masih ada. ”Jika industri yang melakukan, mereka dipaksa membersihkan limbah itu. Itu ada aturannya,” kata dia.

Ia mencontohkan, Cinangka adalah lokasi penanganan limbah timbal pertama. ”Bisa jadi dulu masyarakat menolak. Penanganan timbal harus melibatkan banyak pihak,” ujarnya. (A12)

Sumber: Kompas, 10 Juni 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 17 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB