Kala Mars Mendekati Bumi

- Editor

Senin, 30 Mei 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Setiap dua tahun sekali, Mars dan Bumi akan saling berdekatan. Mars akan terlihat lebih cerlang dan jika diamati dengan teleskop tampak sedikit lebih besar. Namun, jangan membayangkan Mars akan terlihat sebesar Bulan seperti kabar bohong berantai yang beredar lebih dari satu dekade terakhir. Inilah momen terbaik untuk mengamati dan mengabadikan penampakan “Sang Dewa Perang” atau “Si Joko Belek”.

Jarak terdekat antara Mars dan Bumi 11 tahun terakhir akan terjadi Selasa (31/5) pukul 04.35 WIB atau Senin (30/5) di negara-negara Barat. Mars akan terletak sejauh 75,28 juta kilometer (km) dari Bumi.

Posisi terdekat Mars dengan Bumi itu terjadi 10 menit hingga 8,5 hari setelah Mars mengalami oposisi. Oposisi ialah kondisi segaris Matahari-Bumi-Mars dengan Bumi dan Mars berada di sisi sama dari Matahari. Pada Bulan, oposisi itu ditandai terjadinya bulan purnama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Jika oposisi Bulan terjadi sebulan sekali, oposisi Mars setiap 26 bulan sekali. Terakhir, oposisi Mars pada Minggu (22/5). “Papasan Mars di dekat Bumi jadi fenomena biasa perjalanan Mars mengitari Matahari,” kata komunikator astronomi dan pengelola situs langitselatan.com, Avivah Yamani, Sabtu.

Namun, jarak terdekat pada Selasa subuh lusa bukan jarak terdekat Bumi-Mars. Jarak terdekat dua planet itu ialah 54,6 juta km, 60.000 tahun sekali. Jarak paling mendekati jarak terdekat terakhir terjadi pada 2003 saat Mars berjarak 55,8 juta km.

Hal itu memunculkan pesan bohong berantai lewat surat elektronik atau media sosial bahwa Mars tampak sebesar Bulan. Rata-rata ukuran Mars satu per 141 kali ukuran Bulan. Di jarak terdekat, besar piringan Mars satu per 81 dari diameter Bulan.

fcde562fa5de4d079f77d22c1d9875cfMeski membesar, perubahan ukuran Mars lebih mudah diamati dengan teleskop. Perubahan yang bisa diamati dengan mata ialah penampakan Mars akan kian terang, 18 Mei-3 Juni nanti.

Untuk melihat Mars sebesar Bulan, Mars harus “diletakkan” pada dua kali jarak Bumi-Bulan atau sekitar 780.000 km. Padahal, jarak terdekat Bumi-Mars 70 kali dari jarak itu.

Jika Mars ada di jarak sedekat itu, keseimbangan tata surya terganggu hingga mengubah konfigurasi planet-planet. Karena Mars lebih kecil daripada Bumi, Mars bisa tertarik ke Bumi atau tertendang dari orbitnya, bahkan terlempar keluar tata surya.

Orbit elips
Pergerakan Bumi dan Mars saling mendekat karena bentuk dan posisi orbit dua planet berbeda. Orbit Bumi dan Mars tak berbentuk bulat, tapi agak lonjong atau elips. Jika orbit dua planet bulat sempurna, jarak terdekat dua planet selalu sama, tak berubah-ubah seperti sekarang.

Bentuk orbit dua planet itu terus berubah akibat gaya tarik gravitasi benda langit lain. Perubahan orbit akibat tarikan benda langit lain itu amat kecil, tapi berpengaruh besar pada dinamika dua planet itu. Planet terbesar di tata surya, Jupiter, ialah benda paling memengaruhi orbit Mars sehingga orbit Mars lebih lonjong ketimbang orbit Bumi.

Posisi orbit kedua planet tak sejajar. Bidang orbit Mars lebih miring daripada bidang orbit Bumi mengelilingi Matahari.

Penampakan
Sejak pertengahan Mei sampai awal Juni nanti, Mars akan terlihat sepanjang malam di area sekitar khatulistiwa. Saat matahari terbenam, Mars tampak dekat ufuk timur dan terbenam bersamaan matahari terbit.

Setelah itu, Mars akan terus tampak di langit malam. Namun, dari hari ke hari, saat matahari terbenam, Mars akan tampak kian tinggi, makin jauh dari ufuk.

Menurut Pembina Himpunan Astronomi Amatir Jakarta yang juga peneliti Planetarium dan Observatorium Jakarta, Widya Sawitar, sebagian warga Jawa mengenal Mars sebagai Joko Belek.

Jika perubahan iklim tak terjadi, saat ini ialah musim pancaroba di Jawa dari musim hujan menuju kemarau. Di masa lalu, pergantian musim ditandai berkembangnya sakit belek, mata merah dan berair akibat banyak alergen pemicu iritasi mata. Karena Mars memerah bersamaan ada wabah itu, Mars dinamai Joko Belek.

Bagi bangsa Romawi dan Yunani, warna merah terang membuat planet itu diidentikkan darah dan peperangan. Jadi, planet merah itu dinamai dewa perang, yakni Mars bagi bangsa Romawi atau Ares bagi bangsa Yunani.

Selain menarik diamati, posisi Mars mendekati Bumi kerap dipakai untuk pengiriman berbagai wahana Bumi ke Mars. Jarak lebih dekat memengaruhi biaya dan waktu perjalanan. SPACE.COM/NASA.GOV/EARTHSKY.ORG/M ZAID WAHYUDI)
————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 29 Mei 2016, di halaman 6 dengan judul “Kala Mars Mendekati Bumi”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB