Ini Kecanggihan & Kelemahan Mobil Otomatis Google

- Editor

Rabu, 28 Mei 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Google tengah mengembangkan mobil otomatis yang bisa berjalan sendiri tanpa campur tangan manusia. Mobil itu telah diujicoba di banyak tempat, bahkan di jalan raya. Ia semakin pintar dan belum sekalipun mengalami kecelakaan fatal.

Teknologi mobil otomatis Google tersebut awalnya dibenamkan di mobil Toyota Prius. Mobil ini dapat berjalan sendiri, tapi sewaktu-waktu kemudinya dapat diambil alih, misalnya dalam kondisi jalanan yang sangat berbahaya.

google-car-gbr1Dalam perkembangan terbaru, Google juga telah mendesain mobil sendiri, dengan bentuk yang mungil dan tanpa dibekali setir kemudi. Hebat bukan? Bayangkan saja, manusia tinggal masuk ke dalamnya dan mobil akan melaju sendiri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Memang mobil ala Google itu sudah sedemikian canggih, tapi tentu saja tetap ada beberapa kelemahannya. Berikut ulasan singkat kecanggihan dan kelemahan mobil Google, terutama versi mobil Prius yang masih dibekali kemudi.

Kecanggihan
1. Menghindari pengendara sepeda. Terutama di negara maju, banyak orang memilih naik sepeda untuk menuju ke suatu lokasi. Nah, mobil Google pun dirancang dapat mengenali para pengendara sepeda untuk menghindari kecelakaan.

Misalnya saat ada pengendara akan berbelok di jalur mobil Google dan memberi tanda dengan lambaian tangan, sang mobil akan mengenali lambaian tangan tersebut. Mobil Google pun otomatis akan memperlambat lajunya atau berhenti, dan memberi kesempatan pada sang pengendara sepeda berbelok melalui jalurnya.

2. Cukup agresif. Situasi jalanan berbeda-beda, misalnya saja ada sebuah perempatan tanpa lampu merah. Apa yang akan dilakukan mobil Google dalam kondisi seperti itu?

Pengendara manusia mungkin akan diam saja dan menunggu dengan sabar gilirannya melaju atau berbelok. Tapi mobil Google dirancang untuk lebih agresif, dia akan berjalan perlahan-lahan secara konsisten dan memberi tanda pada mobil lain bahwa ia ingin giliran melaju.

3. Ngebut. Untuk jalanan di dalam kota, mobil Google akan melaju dalam kecepatan normal. Tapi di jalan tol misalnya, mobil Google bisa juga berjalan kencang, bahkan di atas kecepatan yang diperbolehkan. Hal ini disengaja agar sang mobil tidak malah menghambat mobil di sekitarnya yang juga dalam kondisi cepat melaju.

4. Mendeteksi lubang di jalan. Tim Google mendesain agar si mobil mampu mengenali polisi tidur atau lubang di jalanan. Si mobil tidak menghindari halangan tersebut, tapi akan memperlambat lajunya sehingga lebih mulus dalam melaluinya.

5. Terus mengambil informasi. Di situasi jalanan yang rumit, mungkin pengemudi manusia akan mengambil alih kendali karena merasa belum yakin. Nah dalam situasi ini, si mobil akan tetap mengambil info yang diperlukan sehingga tim Google dapat melakukan simulasi komputer bagaimana jika si mobil tetap berjalan otomatis dalam situasi jalanan rumit itu. Tim Google pun dapat memodifikasi perilaku sang mobil berdasarkan info yang dikumpulkannya.

Kelemahan
1. Menghadapi cuaca buruk. Cuaca yang buruk membuat kontrol mobil Google lebih sulit, terutama karena pandangannya ke dunia sekitar terhalang. Keberadaan kabut misalnya, akan membatasi apa yang bisa dilacak radar. Kabar baiknya, tim Google sedang mengujicoba mobil ini agar di kemudian hari mampu menghadapi cuaca yang kurang bersahabat dengan mulus.

2. Kehilangan sinyal. Sinyal selular diperlukan oleh si mobil untuk mengakses bank peta Google yang mendetail dan memungkinkannya mengirim informasi. Koneksi selular lemah sebenarnya tidak menjadi masalah, tapi jika hilang sama sekali, maka menurut tim Google, si mobil akan melakukan langkah pengamanan tertentu. Tidak disebutkan seperti apa, tapi kemungkinan sang mobil akan meminta manusia mengambil alih kemudinya.

3. Mengenali polisi. Sang mobil memang akan mengenali jika ada seseorang memberhentikannya di tengah jalan, tapi dia tidak akan mengenalinya sebagai polisi. Dalam situasi ini, si mobil mungkin akan sedikit kebingungan dan menyerahkan kendali pada pengemudi manusia.

4. Mengenali makhluk kecil. Si mobil akan mengenali kerumunan manusia, pejalan kaki atau binatang besar seperti rusa yang mencoba menyeberang jalan, tapi dia belum dapat mengenali hewan kecil, misalnya saja tupai. Tupai masih terlalu kecil untuk dapat dikenali sensornya. Saat ini, tim Google masih memperbaiki teknologinya sehingga di masa depan makhluk sekecil tupai pun dapat terdeteksi.

Fino Yurio Kristo – detikinet
Sumber: detik, Rabu, 28/05/2014 15:02 WIB

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB