Indonesia Miliki 13.466 Pulau

- Editor

Jumat, 8 April 2011

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Survei nama-nama pulau di Indonesia yang dilakukan Tim Nasional Pembakuan Nama Rupabumi sejak tahun 2007 hingga akhir 2010 menunjukkan jumlah pulau di Indonesia 13.466 pulau. Meski ini masih laporan sementara, jumlah pulau di Nusantara tidak lebih dari itu.

Kepala Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional Asep Karsidi menyampaikan hal ini pada Lokakarya ”Peranan UNGEGN (United Nations Group of Experts on Geographical Names) dalam Menunjang Kegiatan Tim Nasional dan Panitia Pembakuan Nama Rupabumi” di IPB International Convention Centre, Kamis (7/4) di Bogor.

Asep yang juga menjadi Ketua Tim Pelaksana Survei Pembakuan Nama mengatakan, jumlah itu ditetapkan berdasarkan inventarisasi dan verifikasi nama-nama pulau yang dilakukan timnya dan koordinat yang diperoleh untuk tiap pulau. ”Dengan penetapan koordinat, tidak mungkin ada satu pulau dengan lebih dari satu nama,” kata Asep yang merangkap menjadi Sekretaris Tim Nasional Pembakuan Nama Rupabumi (Timnas PNR).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selama ini, kata Asep, tidak sedikit nama pulau di daerah memiliki beberapa nama. Di Sulawesi Selatan, misalnya, ada Pulau Kare-kare yang memiliki lebih dari satu nama. Beberapa suku yang tinggal di sekitar lokasi memberikan nama sendiri untuk pulau yang sama.

Keluarnya data verifikasi ini, menurut Asep, otomatis akan menggugurkan jumlah pulau yang selama ini digunakan, yaitu 17.508 pulau. ”Jumlah itu tidak ada dasarnya. Kemungkinan gosong juga diinventori sebagai pulau. Padahal, menurut ketentuan PBB, pulau adalah obyek yang masih tampak saat air laut pasang,” katanya. Gosong didefinisikan sebagai gundukan pasir atau terumbu karang yang tenggelam saat pasang naik air laut.

Adapun pemilihan dan pembakuan nama dilakukan dengan beberapa ketentuan, yaitu mengambil nama lokal yang diakui masyarakat setempat, nama pulau disebutkan dalam cerita rakyat, dan tercatat dalam peta lama atau arsip.

Laporan ke PBB

Daftar nama rupabumi (gasetir) khusus untuk pulau besar dan kecil di Indonesia ini telah dibukukan akhir Maret lalu. Data tersebut akan disampaikan dalam sidang UNGEGN di Vienna, Austria, 2 – 6 Mei mendatang. Pelaporan jumlah nama-nama pulau ini kepada PBB lebih cepat dari jadwal semula, yaitu tahun 2012.

Setelah pelaporan kepada PBB akhir tahun ini, Kementerian Dalam Negeri akan merilis secara resmi daftar nama-nama tersebut. Sebelumnya, daftar nama pulau tersebut akan dikukuhkan dengan peraturan Presiden dan menjadi referensi resmi negara untuk penyelenggaraan pemerintahan, pendidikan, atau kepentingan lain.

Pembakuan nama pulau, kata Asep, merupakan prioritas pertama yang dilakukan Timnas PNR. Masih ada beberapa nama geografi lain yang akan diverifikasi.

Sudah diperkirakan

Timnas PNR diketuai oleh Menteri Dalam Negeri. Pembentukan struktur Organisasi dan Operasional Timnas PNR ditetapkan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2006.

Pembakuan nama rupabumi di Indonesia dilakukan dengan sejumlah agenda, antara lain mewujudkan Gasetir Nasional serta mewujudkan data dan informasi geospasial yang akurat.

Jumlah pulau di Indonesia yang jauh di bawah angka 17.508 telah diperkirakan pada tahun 2008 oleh Jacub Rais, pakar toponimi atau penamaan unsur di muka bumi yang wafat 28 Maret 2011. Perkiraan itu berdasarkan hasil verifikasi Timnas PNR di 25 provinsi pada tahun itu yang juga melibatkan tim dari Direktorat Pemberdayaan Pulau-pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Ketika itu Jacub, mantan Kepala Bakosurtanal, mengatakan, penyebutan jumlah pulau di Indonesia tidak berdasarkan survei yang menyeluruh. Meski demikian, menurut Jacub, tahun 1987 Indonesia melaporkan pada Konferensi PBB perubahan jumlah pulaunya dari 13.667 menjadi 17.508 pulau.

Menurut data di Direktorat Wilayah Administrasi dan Perbatasan Departemen Dalam Negeri, sampai Juni 2008, terakumulasi 8.172 pulau dari 25 provinsi yang telah diverifikasi. (YUN)

Sumber: Kompas, 8 April 2011

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 3 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB