Gempa Besar Belum Terpetakan

- Editor

Sabtu, 5 Maret 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika belum pernah mencatat gempa besar yang terjadi di zona retakan di dekat Ninety East Ridge, seperti terjadi Rabu (2/3). Itu menunjukkan, ancaman gempa berpotensi tsunami bukan hanya dari zona subduksi di Indonesia, melainkan juga dari kawasan luar Indonesia.

“Kita harus makin waspada. Ternyata, ada zona gempa baru yang luput dari perhatian kita,” ujar Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, Jumat (4/3), di Jakarta. Gempa besar yang terjadi Rabu lalu tersebut dinilai termasuk kejadian langka.

Gempa itu berkekuatan 7,8 skala Richter dan berkedalaman 10 kilometer atau dangkal. Pusat gempa berjarak 682 kilometer barat daya Mentawai, Sumatera Barat, terjadi akibat aktivitas zona transform antara zona subduksi (penunjaman) Mentawai dan Ninety East Ridge. Pihak BMKG lalu mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk Kepulauan Mentawai, Nias, Padang, Simeulue, Bengkulu, Lampung, dan Aceh Jaya. Peringatan itu diakhiri pukul 22.32 WIB.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Meski tak berdampak besar dan di luar zona subduksi Sumatera, gempa di area retakan dekat Ninety East Ridge tetap harus dipantau. “Meski bergeser mendatar, kalau kekuatan besar, bisa menimbulkan runtuhan perbukitan dasar laut, gempa bisa memicu tsunami,” ujarnya.

Sistem berjalan
Menurut Daryono, peringatan dini tsunami dari BMKG sesuai prosedur operasional standar nasional. Semua sistem pemantauan, pemrosesan, dan diseminasi juga baik. Tsunami terpantau terjadi, tetapi tak timbulkan bencana karena hanya setinggi 10 sentimeter di Cocos Island, Australia, dan 5 sentimeter di Padang.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho menilai sistem peringatan dini tsunami berjalan baik sehingga direspons warga dengan evakuasi ke tempat lebih aman. Namun, evakuasi memicu kemacetan karena banyak warga memakai kendaraan.

Namun, sirene yang dipasang BMKG di daerah dengan peringatan dini tsunami, Rabu lalu, tak aktif. Menurut Daryono, sirene tak rusak, tetapi tak diaktifkan pemerintah daerah lewat Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Pihak BMKG antara lain membangun 6 sirene di Aceh, 2 unit di Lampung, dan 6 unit di Sumatera Barat.

Menurut Sutopo, 80 persen sirene di Sumatera Barat dibunyikan. Selain 6 sirene BMKG, ada 150 sirene berbasis komunitas. Namun, ada pemda ragu aktifkan sirene karena takut membuat warga panik. (JOG)
—————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 5 Maret 2016, di halaman 13 dengan judul “Gempa Besar Belum Terpetakan”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB