Benahi Tata Guna Kawasan Pegunungan Muria

- Editor

Sabtu, 1 Maret 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kawasan hutan Pegunungan Muria telah berubah menjadi lahan pertanian semusim dan pertambangan. Hal ini berpotensi memicu bencana. Karena itu, tata guna kawasan Muria di Kabupaten Kudus, Pati, dan Jepara, Jawa Tengah, perlu dibenahi.

Anggota staf Manajemen Bencana Yayasan SHEEP Indonesia (YSI) Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta, Husaini, Jumat (28/2), mengatakan, berdasarkan data yang diolah YSI, dari 69.812 hektar hutan di Pegunungan Muria, yang dimanfaatkan masyarakat untuk tanaman semusim seluas 3.952 hektar. Kawasan hutan itu dibuka dan dijadikan lahan ketela pohon, jagung, padi gogo, dan kopi.

”Kalau tidak ada pembatasan dan sikap tegas dari pemerintah setempat, pembukaan lahan hutan bisa semakin luas,” katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Untuk itu, Husaini berharap agar pemerintah yang mengampu Pegunungan Muria kembali pada komitmen awal yang dibuat pada 2010, yaitu melestarikan dan menata kawasan hutan. Jangan sampai desain utama pelestarian Muria, yang diusung Pemerintah Kabupaten Kudus, Pati, dan Jepara, menjadi dokumen mati tanpa realisasi.

Ketua Forum Daerah Aliran Sungai (DAS) Muria Hendy Hendro mengemukakan pihaknya akan kembali mendesak pemerintah di tiga kabupaten yang sudah menandatangani nota kesepahaman (MOU) pada 2010 untuk mengadakan aksi konkret.

Pada 2012, Forum DAS Muria merintis tujuh desa hayati di ketiga kabupaten itu melestarikan kawasan penopang DAS di Pegunungan Muria.

”Kalau tidak segera ditangani bersama, kerusakan Pegunungan Muria dapat kembali memicu bencana longsor dan banjir,” kata Hendy.

Pada akhir Januari hingga awal Februari lalu, banjir dan longsor terjadi di Kabupaten Jepara, Kudus, dan Pati. Hal itu terjadi akibat curah dan intensitas hujan yang tinggi, mulai 100 milimeter hingga 300 milimeter, serta kritisnya daerah hulu dan sungai-sungai di tiga wilayah itu.

Di Dukuh Kambangan, Desa Menawan, Kecamatan Gebog, longsor salah satu bukit di Pegunungan Muria menyebabkan 12 orang tewas. Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan, di kawasan itu banyak lahan hutan yang gundul. Lahan hutan yang ada pun berubah menjadi lahan tanaman pangan semusim.

Bupati Kudus Musthofa menyatakan akan berkomitmen menata kembali tata ruang dan wilayah di Pegunungan Muria. Hal itu perlu didukung dengan kesadaran masyarakat setempat untuk melestarikan lingkungan. (HEN)

Sumber: Kompas, 1 Maret 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB