Anugerah Iptek; Program Insentif Diperlukan Perekayasa

- Editor

Sabtu, 6 Agustus 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Prof Dr Ir Indroyono Susilo Msc

Kompas/Yuni Ikawati (YUN)
03-08-2016

Prof Dr Ir Indroyono Susilo Msc Kompas/Yuni Ikawati (YUN) 03-08-2016

Kemandirian pembangunan infrastruktur dapat dicapai melalui pendayagunaan tenaga perekayasa untuk menguasai rancang bangun, karena rancang bangun merupakan kunci. Pekerjaan rancang bangun hanya 4 persen nilai proyek, tetapi menentukan pengadaan komponen yang nilainya setara dengan 60 persen total proyek. Karena itu, sangat berpotensi menghidupkan industri dalam negeri.

Demi menunjang itu semua, peran perekayasa nasional juga perlu ditingkatkan dengan pemberian insentif. Program insentif bagi peneliti dan perekayasa diatur dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Iptek Nasional.

Demikian disampaikan Prof Dr Ir Dwisuryo Indroyono Soesilo MSc (61) dalam orasi penganugerahan gelar Perekayasa Utama Kehormatan tahun 2016 untuk bidang Teknologi Maritim yang diberikan Badan Pengkaj ian dan Penerapan Teknologi (BPPT). ”Saya yakin program insentif bagi perekayasa dapat disetujui Menteri Keuangan, karena ada dasar hukumnya,” katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Prof Dr Ir Indroyono Susilo Msc Kompas/Yuni Ikawati (YUN) 03-08-2016
Prof Dr Ir Indroyono Susilo Msc
Kompas/Yuni Ikawati (YUN)
03-08-2016

Salah satu kemandirian yang perlu diupayakan, menurut Indroyono yang juga mantan Menko Kemaritiman, adalah dalam Pembangunan Program Pembangkit Listrik 35.000 Megawatt. Untuk itu telah ditandatangani nota kesepahaman Kemenko Maritim dengan BPPT untuk terlibat dalam rancang bangun. Tanpa itu, pengadaan komponen dan mesin akan ditentukan investor asing. Jadi, desain dan rancang bangun adalah kunci kedaulatan teknologi,” ujarnya.

Melalui penetapan produksi komponen dalam negeri, industri nasional akan kembali bangkit. Saat ini, beberapa industri strategis ”menganggur” (idle).

Penganugerahan itu dilaksanakan Majelis Perekayasa Utama yang diketuai Dr Unggul Priyanto yang juga Kepala BPPT. Dalam sambutannya, Unggul menjelaskan penganugerahan itu sebagai bentuk penghormatan kepada warga Negara pilihan atas jasanya yang sangat besar dan bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa Indonesia. Menurut dia, Indroyono tokoh yang mendorong kemajuan industri kemaritiman berdasarkan penguasaan iptek.

”Pencapaian beliau dalam perekayasaan sangat lengkap, mulai tahap proses penelitian, penelitian terapan, membangun sistem, hingga menghasilkan prototipe,” kata Unggul.

Pada ajang penganugerahan tahunan yang diadakan sejak 2007, Indroyono tercatat sebagai Perekayasa Utama Kehormatan ke-10. Indroyono saat ini menjadi Utusan Indonesia pada International Civil Aviation Organization dan Penasihat Khusus Menteri Pariwisata.

Ia pernah menjabat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman pada Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo periode Oktober 2014 hingga Agustus 2015, Direktur Sumber Daya Perikanan dan Akuakultur Organisasi Pangan dan Perikanan (FAO), dan Sekretaris Menteri Koordinasi Bidang Kesejahteraan Rakyat.

Penghargaan internasional, antara lain, Sigma Xi Scientific Research Honor Society Award USA (1986) dan Who’s Who of The World (1998). (YUN)

Sumber: Kompas, 4 Agustus 2016

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 70 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB