16 Bandara di Indonesia Terancam Tsunami

- Editor

Senin, 16 Juni 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pembangunan infrastruktur vital di Indonesia belum memperhitungkan risiko bencana alam. Selain rencana pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta di Pantai Glagah, Kulonprogo, yang berada di zona tsunami, 16 bandara lain juga rentan terdampak bencana alam.

”Enam belas bandara di zona rentan tsunami dan tidak menunjukkan upaya pengurangan risiko bencana,” kata Abdul Muhari, peneliti Indonesia di International Research Institute of Disaster Science (IRiDES), di Jakarta, Minggu (15/6).

Penelitian Muhari, ke-16 bandara rentan terdampak tsunami itu di antaranya Bandara Binaka Gunungsitoli (Pulau Nias), 800 meter dari pantai. Bandara Internasional Minangkabau (Padang) berjarak 500 meter dari pantai. Bahkan, Bandara Ngurah Rai (Bali) dan Bandara Ende (Flores) persis di tepi pantai (lihat tabel).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Peta Kawasan Rawan Bencana Gempa dan Tsunami Indonesia menunjukkan, lokasi sejumlah bandara rentan terdampak tsunami. Nias dilanda gempa besar pada 2005 disusul tsunami. Padang berpotensi tsunami dari gempa di Subduksi Mentawai karena tumbukan lempeng Eurasia dengan Australia. Adapun Bali dan Ende terancam tsunami dari zona subduksi tumbukan lempeng Eurasia dengan Australia.

Banyaknya obyek vital di zona bencana itu, menurut Direktur Pengurangan Risiko Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Lilik Kurniawan, menunjukkan, pengurangan risiko bencana belum jadi arus utama pembangunan nasional. ”Setiap pembangunan fasilitas publik seharusnya diarahkan di wilayah aman dari bencana untuk menghindari korban jiwa dan kerugian,” kata dia.

11436947hSebelumnya diberitakan, rencana lokasi bandara baru Yogyakarta di Pantai Glagah berpotensi dilanda tsunami setinggi hingga 9 meter. Pemerintah berencana membangun tanggul di pinggir pantai untuk menanggulangi tsunami (Kompas, 12/6).

Solusi pembangunan tanggul itu dinilai sejumlah ahli tsunami, seperti Widjo Kongko dan Gegar Prasetya, tidak akan efektif. Menurut Muhari, tak ada satu jenis struktur pun yang secara sempurna menahan tsunami jika ketinggiannya 5 meter lebih. ”Satu-satunya jalan kombinasi dari beragam infrastruktur,” kata dia.

Dampak ikutan
Selain dampak langsung yang bisa melumpuhkan bandara, menurut Muhari, yang perlu diwaspadai adalah dampak ikutan pembangunan obyek vital. Pembangunan infrastruktur, seperti bandara, akan menarik aktivitas ekonomi sampai radius minimal 2,5 km dari bandara. Jika ada bandara baru, akan ada hotel baru, disusul permukiman, pasar, hingga supermarket.

”Jika itu terjadi, pembangunan tanggul pantai yang ditujukan melindungi bandara akan sia-sia. Sebab, aktivitas masyarakat akan tersebar di sepanjang pantai yang tak terlindungi,” kata Muhari.

Perkembangan berbeda ditunjukkan di Sendai, Jepang. Meskipun Bandara Sendai diterjang tsunami 2011, bandara tak akan dipindah. Namun, masyarakat dan aktivitas ekonomi di sekitar bandara direlokasi. Setelah tsunami Sendai, Jepang mengosongkan area sekitar yang rentan tsunami dari hunian. ”Tersisa bandara saja,” kata dia. (AIK)

Sumber: Kompas, 16 Juni 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 4 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB