Usia 15 Tahunn Masuk Fak Teknik, Ini Mahasiswa Termuda di UGM

- Editor

Senin, 6 Agustus 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Nur Wijaya Kusuma, 15 tahun, anak tunggal pasangan Sapta Kusuma Brata dan Uswatun Khasanah, warga Solo, menjadi mahasiswa baru termuda di UGM tahun ini. Remaja kelahiran 18 Mei 2003 itu diterima di Fakultas Teknik, Departemen Teknik Elektro.

Wijaya berhasil kuliah di UGM di usia yang masih muda karena program akselerasi. Sejak SD hingga SMA dia memang mengikuti program percepatan pendidikan. Dia menempuh pendidikan SD lima tahun, SMP dua tahun, dan SMA dua tahun.

“Saya dulu sekolah di SD 16 Surakarta, lalu SMP 9 Surakarta, dan SMA 2 Surakarta,” kata Wijaya kepada wartawan di sela Pelatihan Pembelajar Sukses Mahasiswa Baru (PPSMB) di Lapangan Pancasila UGM, Senin (6/8/2018).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Foto: Usman Hadi/detikcom

Sementara motivasinya mengikuti kelas akselerasi bermula saat dia berada di bangku PAUD. Kala itu, ada seorang yang memberitahunya bahwa menempuh pendidikan cepat itu menyenangkan. Dia kemudian kelas akselerasi yang didukung penuh oleh orang tua.

Wijaya mengaku senang dan bangga bisa kuliah di UGM di usianya yang masih muda. Terlebih ayahnya adalah alumnus di kampus yang sama, karena pernah mengenyam pendidikan di Departemen Teknik Nuklir UGM.

Meski menjadi mahasiswa termuda, mahasiswa yang berdomisili di Jalan Padjajaran Timur II nomor 24 Solo ini bertekad kembali menyelesaikan pendidikan dalam waktu cepat. Dia mematok target lulus S1 di usia 18 tahun.

“Targetnya lulus 3 tahun dan setelahnya masih belum kepikiran akan kerja di mana. Kalau orang tua menyarankan lanjut S2 biar tidak terlalu muda saat kerja,” tutupnya. (mbr/mbr)–Usman Hadi –

Sumber: detikNews, Senin 06 Agustus 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Habibie Award: Api Intelektual yang Menyala di Tengah Bangsa
Cerpen: Lagu dari Koloni Senyap
Di Balik Lembar Jawaban: Ketika Psikotes Menentukan Jalan — Antara Harapan, Risiko, dan Tanggung Jawab
Slamet Iman Santoso: Jejak Putih Sang Perintis Psikologi Indonesia
Tabel Periodik: Peta Rahasia Kehidupan
Kincir Angin: Dari Ladang Belanda Hingga Pesisir Nusantara
Surat Panjang dari Pinggir Tata Surya
Ketika Matahari Menggertak Langit: Ledakan, Bintik, dan Gelombang yang Menggetarkan Bumi
Berita ini 9 kali dibaca

Informasi terkait

Sabtu, 1 November 2025 - 13:01 WIB

Habibie Award: Api Intelektual yang Menyala di Tengah Bangsa

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:46 WIB

Cerpen: Lagu dari Koloni Senyap

Kamis, 2 Oktober 2025 - 16:30 WIB

Di Balik Lembar Jawaban: Ketika Psikotes Menentukan Jalan — Antara Harapan, Risiko, dan Tanggung Jawab

Rabu, 1 Oktober 2025 - 19:43 WIB

Tabel Periodik: Peta Rahasia Kehidupan

Minggu, 27 Juli 2025 - 21:58 WIB

Kincir Angin: Dari Ladang Belanda Hingga Pesisir Nusantara

Berita Terbaru

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Tarian Terakhir Merpati Hutan

Sabtu, 18 Okt 2025 - 13:23 WIB

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Hutan yang Menolak Mati

Sabtu, 18 Okt 2025 - 12:10 WIB

etika

Cerpen: Lagu dari Koloni Senyap

Kamis, 16 Okt 2025 - 10:46 WIB