Twitter memastikan membuka kantor perwakilan di Indonesia, menyusul Facebook, perusahaan media sosial lainnya. Tidak hanya memberikan layanan kepada perusahaan atau pesohor agar bisa mengemuka di linimasa, kehadiran mereka juga untuk belajar dari sejumlah contoh pemanfaatan media sosial oleh pengguna di Indonesia.
Keputusan itu diumumkan President of Global Revenue and Partnerships Twitter Adam Bain, di Jakarta, Jumat (29/8). Dalam 3-6 bulan ke depan, Twitter akan mewujudkan kantor perwakilan, termasuk merekrut staf di bidang kerja sama pemasaran.
”Ada beberapa kasus menarik di Indonesia terkait penggunaan Twitter untuk pemasaran yang nantinya bisa diterapkan di negara lain,” kata Bain. Ia menyebut beberapa contoh merek yang memanfaatkan fitur iklan pada linimasa untuk mengajak pengguna lebih terlibat atau sekadar memanfaatkan tanda pagar (tagar).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pemanfaatan Twitter selama pemilihan presiden juga mereka catat. Nantinya dijadikan model untuk dikenalkan ke negara lain yang akan menggelar hajatan demokrasi serupa.
Twitter adalah layanan microblogging dengan pengguna di Indonesia sekitar 29 juta, sedangkan pengguna keseluruhannya 241 juta, yang setiap hari mengirim 500 juta kicauan (tweet). Menurut laporan keuangan kuartal II-2014, pendapatan Twitter melonjak menjadi 312 juta dollar AS atau naik 124 persen dibandingkan tahun sebelumnya, 139 juta dollar AS.
Twitter terus berupaya meningkatkan kehadiran di Indonesia, ujar Bain. Salah satunya, bekerja sama dengan operator telekomunikasi yang memungkinkan konten dari Twitter diterima di ponsel dengan fitur dasar melalui layanan pesan singkat.
Kehadiran Twitter di Indonesia juga untuk memberikan layanan kepada pemegang merek, politisi, atau pesohor agar tetap relevan di linimasa internet. Tiap orang bisa melakukan gratis di Twitter, tetapi punya pilihan berbayar dengan men-tweet promosi yang akan membuat mereknya lebih banyak diperhatikan.
Head of Corporate Communications Twitter untuk Asia Pasifik Dickson Seow menjelaskan, pengguna Twitter di Indonesia punya karakteristik unik, seperti gemar bercakap, suka berbagi, dan terbuka. Kehadiran kantor perwakilan di Indonesia juga jadi isyarat kesediaan Twitter mengikuti regulasi yang berlaku, termasuk siap bekerja sama dengan pemerintah dan kepolisian jika dibutuhkan.
Pakar media sosial Nukman Luthfie menyebut rencana kehadiran kantor Twitter di Indonesia hanya bermotif bisnis dengan menambah pemasukan dari iklan. Tidak ada manfaat apa pun yang bisa dinikmati pengguna karena semua hal bisa dilakukan langsung di web ataupun aplikasi seperti pelaporan konten bermasalah. (ELD)
Sumber: Kompas, 30 Agustus 2014