Spesies Baru Terumbu Karang Bali

- Editor

Rabu, 18 Mei 2011

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kondisi terumbu karang menunjukkan pemulihan. Perawatan masih tetap dibutuhkan.

Karang gelembung yang menyerupai bunga aster bawah laut dan belut laut bercorak adalah dua dari sembilan spesies terumbu karang perairan Bali, yang diduga kuat merupakan spesies baru bagi ilmu pengetahuan.

Spesies baru tersebut ditemukan dalam survei Rapid Assessment Program (RAP), yang dilakukan oleh Conservation International selama dua pekan di kawasan itu.

Pemerintah Indonesia akan menggunakan hasil survei tersebut untuk meneliti kesehatan terumbu karang di perairan Bali. Selanjutnya digunakan sebagai bahan kajian dalam memutuskan terumbu karang mana yang akan ditetapkan sebagai kawasan laut yang dilindungi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selama survei singkat itu, para ilmuwan mengidentifikasi delapan spesies ikan dan satu spesies koral yang tidak pernah terpantau sebelumnya.

Di antara temuan yang berpotensi sebagai spesies baru itu, terdapat dua tipe ikan kardinal, dua variasi dottyback, belut laut (garden eel), serta satu spesies sand perch, fang blenny, dan goby.

Tim RAP juga menemukan koral gelembung dari genus Euphyllia. Meski belum pernah melihat sembilan spesies itu di tempat lain, para ilmuwan masih harus melakukan konfirmasi apakah seluruhnya benar-benar spesies baru dengan membandingkan satwa itu dengan spesies lain.

Spesies baru ini adalah bagian kecil dari seluruh organisme hidup yang diobservasi oleh tim tersebut sejak 2008. Mereka mendokumentasikan 953 spesies ikan terumbu karang dan 397 spesies karang.

Kondisi koral yang mereka pantau cukup sehat, dengan rasio koral hidup dan mati sekitar tujuh berbanding satu. “Kami melakukan survei ini di 33 lokasi sekitar Bali,” kata Mark Erdmann dari program kelautan CI Indonesia.

“Terdapat beragam habitat yang luar biasa, tingginya keanekaragaman yang sangat mengejutkan dan terumbu karang yang tampaknya dalam tahap pemulihan aktif,” katanya.

Meski terumbu karang itu menunjukkan perkembangan ke arah perbaikan, mereka masih membutuhkan perlindungan. Hal itu terlihat dari sedikitnya hiu yang ditemukan di kawasan tersebut yang mungkin menjadi pertanda buruk, karena satwa predator itu adalah bagian integral terumbu karang yang sehat. “Survei RAP ini menyoroti betapa penting kawasan laut yang dilindungi ini,” kata Erdmann. LIVESCIENCE | CI

Sumber: Koran Tempo, 18 Mei 2011

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB