Metode Pendidik Setara Dinilai Efektif Mengangkat Mutu
Kesinambungan dalam pendidikan dan pelatihan guru merupakan faktor penentu peningkatan kapasitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Apalagi jika guru yang berprestasi menularkan pengalamannya kepada sesama guru. Pelibatan akademisi pun menopang.
Jawa Tengah kembali meraih juara umum dalam Penghargaan Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Meskipun begitu, tahun 2017 menunjukkan, semakin banyak guru dan tenaga kependidikan berprestasi yang bermunculan dari luar Pulau Jawa.
“Artinya, upaya pemerataan pendidikan dan peningkatan mutu guru di Tanah Air terus tampak hasilnya,” kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud Hamid Muhammad seusai penganugerahan penghargaan kepada 108 guru dan tenaga kependidikan berprestasi dan berdedikasi di Jakarta, Sabtu (19/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu, Mendikbud Muhadjir Effendy dalam sambutannya menuturkan, 875 guru dan tenaga kependidikan yang berhasil menjadi finalis merupakan pemenang juga. Mereka adalah contoh baik bagi rekan sesama guru tentang betapa kreativitas, inovasi, dan dedikasi bisa membawa seseorang melangkah jauh di dunia pendidikan.
Terdapat 36 kategori yang dilombakan, mulai dari guru, pengawas sekolah, kepala sekolah, hingga pustakawan terbaik. Pada setiap kategori dipilih pemenang I, II, dan III. Terdapat 14 guru dan tenaga kependidikan dari Jawa Tengah (Jateng) yang menjadi pemenang. Sudah sepuluh kali provinsi ini menjadi juara umum ajang tersebut.
Dalam acara tersebut, Dinas Pendidikan Jateng diwakili oleh Kepala Seksi Ketenagaan SMK Edi Sutrino. Ia menjabarkan, pola pelatihan kepada guru dan tenaga kependidikan tidak hanya bersifat dari atas ke bawah. “Setiap tahun, guru dan tenaga kependidikan yang memenangi penghargaan ataupun menjadi nomine ditugasi membina rekan-rekan kerja,” katanya.
Di samping itu, dinas juga membangun kerja sama dengan perguruan tinggi yang ada di Jateng. Para akademisi diminta membantu, terutama terkait penulisan karya ilmiah.
Pemenang III Guru SMALB Berprestasi, Gayuh Tristanti Dewi dari SMALB Bagaskara, Sragen, Jateng, mengatakan pelatihan tersebut bermanfaat dalam memotivasi guru berinovasi. Ia memenangi kategori tersebut karena berhasil membuat aplikasi pada peranti lunak Android yang berguna membantu siswa tunarungu belajar bahasa Inggris.
Pendidik setara
Metode pendidik setara (peer educator) dinilai efektif dalam membina guru. Hal ini karena permasalahan yang dibahas dalam pelatihan tidak hanya berupa teori, tetapi berdasarkan pengalaman nyata para guru.
Pemenang I Guru SMK Berdedikasi, Mangestiningtyas dari SMKN 1 Sebatik Barat, Nunukan, Kalimantan Utara, mengungkapkan wilayahnya memiliki kendala sarana dan prasarana yang serius. Terlebih lokasi yang berbatasan langsung dengan Malaysia menjadikan Nunukan sebagai jalur lintas tenaga kerja Indonesia yang berdampak pada tumbuh kembang anak.
“Kalau menunggu bantuan dari pemerintah pusat, masalah tidak bisa diatasi. Guru yang harus menjadi ujung tombak perubahan. Caranya adalah guru harus rajin menambah ilmu,” tuturnya. Setiap guru yang dikirim mengikuti pelatihan wajib menularkan ilmu tersebut ketika pulang ke kampung masing-masing.
Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Pendidikan Kemdikbud Nurzaman mengatakan, sejak 2005, pemerintah sudah membuat peta kompetensi guru yang disebar kepada kepala daerah. Selain itu, ada kerja sama dengan 14 unit pelaksana teknis pelatihan guru di Indonesia. Mereka mengirim pelatih ke sejumlah wilayah. Umumnya mereka dikumpulkan di dinas pendidikan atau sekolah rujukan. (DNE)
—————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 21 Agustus 2017, di halaman 11 dengan judul “Sesama Guru Bagi Ilmu”.