Saab Tawarkan Paket Kekuatan Udara Lengkap Pengganti F-5

- Editor

Selasa, 17 Maret 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menghadapi persaingan yang makin keras terkait program penggantian pesawat tempur F-5E Tiger II milik TNI Angkatan Udara, pabrikan pertahanan asal Swedia, Saab, memutuskan bertempur habis-habisan dengan menawarkan sebuah “paket kekuatan udara lengkap”.

“Berlawanan dengan apa yang ditawarkan Sukhoi, kami menawarkan paket kekuatan udara lengkap, tidak hanya pesawat. Sukhoi hanya menawarkan pesawat,” kata Peter Carlqvist, Wakil Presiden Saab dan Kepala Saab Indonesia, kepada para wartawan Indonesia, termasuk Kompas, di Stockholm, Swedia, Kamis (12/3).

Carlqvist mengaku telah mendengar bahwa TNI AU masih menginginkan pesawat tempur Sukhoi Su-35 karena ingin memiliki kemampuan daya angkut persenjataan yang besar dan daya jelajah yang tinggi. “Kami juga mendengar bahwa mereka juga akan gembira memiliki Gripen, tetapi itu terserah Kementerian Pertahanan dan Presiden (Indonesia) untuk memutuskan,” katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut dia, paket terbaru yang ditawarkan Saab saat ini meliputi jet tempur JAS39 Gripen, sistem peringatan dini dan kendali udara (AEW&C) Erieye, sistem tautan data taktis (tactical data link) yang bisa diintegrasikan dengan aset tempur matra lain, ditambah pusat perawatan pesawat dan pusat operasi penerbangan taktis (operation tactical flight center) untuk para pilot. “Karena ini bukan cuma soal pilot bisa lepas landas dan mendarat dengan pesawat itu. Mereka juga perlu tahu apa saja senjata dan sensor yang mereka bawa di pesawat,” ujar Carlqvist yang mengatakan, pilot akan dilatih melakukan operasi taktis, tidak sekadar bisa menerbangkan Gripen.

Paket itu juga meliputi berbagai pilihan senjata, termasuk rudal Meteor dan RBS-15. Terkait rudal RBS-15, Saab bahkan sudah menawarkan proses perakitan dilakukan di PT Dirgantara Indonesia di Bandung.

Selain itu, demikian kata Carlqvist, Gripen menawarkan biaya operasi yang jauh lebih murah, yakni 4.700 dollar AS per jam, dibandingkan Sukhoi Su-30 yang mencapai 40.000 dollar AS-49.000 dollar AS per jam. Ia juga mengklaim bahwa biaya operasi Gripen hanya seperempat dibandingkan biaya operasi pesawat Eurofighter Typhoon yang juga menjadi salah satu kandidat pengganti F-5 TNI AU.

Persaingan para calon pengganti Si Macan Terbang pun makin panas.

(Dahono Fitrianto melaporkan dari Stockholm, Swedia)

Sumber: Kompas Siang | 13 Maret 2015

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia
Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama
Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an
AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah
Ancaman AI untuk Peradaban Manusia
Tingkatkan Produktivitas dengan Kecerdasan Artifisial
Menilik Pengaruh Teknologi Kecerdasan Buatan dalam Pendidikan
Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Berita ini 27 kali dibaca

Informasi terkait

Minggu, 16 Februari 2025 - 09:06 WIB

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:57 WIB

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:52 WIB

Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:48 WIB

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:41 WIB

Tingkatkan Produktivitas dengan Kecerdasan Artifisial

Berita Terbaru

Profil Ilmuwan

Mengenal Achmad Baiquni, Ahli Nuklir Pertama Indonesia Kelahiran Solo

Selasa, 29 Apr 2025 - 12:44 WIB

Berita

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:57 WIB

Berita

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:48 WIB