Robot Bawah Air Berhasil Rekam Kondisi Kapal Sinar Bangun dan Korban Tewas

- Editor

Jumat, 29 Juni 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) menurunkan peralatan canggih dalam pencarian bangkai KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Sumatera Utara pada 18 Juni lalu. Setelah Multi Beam Echo Sounder pada hari Minggu lalu (24/6/2018) berhasil menemukan lokasi obyek yang diduga kapal tersebut. Tahap berikutnya mengoperasikan Remotely Operated Vehicle (ROV) atau robot di bawah air yang ditujukan untuk memastikan indikasi bangkai kapal dengan cara menangkap visual objek yang ditemukan secara langsung.

ROV milik BPPT yang dioperasikan untuk membantu Basarnas melakukan pencarian kapal Sinar Bangun di lokasi percarian pada Kamis (28/6/2018) berhasil memastikan bangkai kapal tersebut. Bahkan kapal ROV berhasil mengindentifikasi dengan scan sonar bahwa bangkai kapal di kedalaman 450 meter tersebut adalah kapal Sinar Bangun yang tenggelam pada 18 Juni 2018.

Dari hasil foto maupun video yang direkam ROV, tampak jelas bangkai kapal Sinar Bangun maupun korban tewas yang masih berada di dasar Danau Toba. ROV juga berhasil merekam sepeda motor yang juga ikut diangkut kapal tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

DOKUMENTASI BASARNAS–Basarnas menggunakan peralatan canggih milik Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BPPT) berupa Remotely Operated Vehicle (ROV) atau robot di bawah air dalam usahanya menemukan korban dan bangkai kapal Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba pada 18 Juni lalu. Pencarian korban tewas dan bangkai kapal Sinar Bangun dengan menggunakan ROV dimulai pada Rabu (27/6/2018) lalu.

ROV yang dibawa kapal milik Basarnas dilengkapi kabel sepanjang 1000 meter dan dikendalikan jarak jauh dari sistem kendali di kapal. ROV berhasil merekam dan mengambil foto dan video kapal naas yang berada pada kedalaman sekitar 450 meter.

DOKUMENTASI BASARNAS–Remotely Operated Vehicle (ROV) atau robot di bawah air milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang digunakan Basarnas untuk menemukan korban dan bangkai kapal Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba pada 18 Juni lalu. Pencarian korban tewas dan bangkai kapal Sinar Bangun dengan menggunakan ROV dimulai pada Rabu (27/6/2018) lalu.

Dalam foto dan video yang diambil ROV antara lain nampak bagian kapal seperti kursi dan tali serta terpantau pula jasad dan sepeda motor di sekitar kapal.
Hari pertama pencarian, Rabu (27/6/2018), ROV telah beroperasi dengan baik hingga kedalaman 450 meter, bahkan mencapai dasar danau di sekitar lokasi yang diduga tempat tenggelamnya bangkai kapal.

Namun ROV saat itu belum menemukan langsung objek yang diperkirakan sebagai KM Sinar Bangun. Operasi hari pertama dipimpin langsung Kepala BASARNAS Marsekal Madya Saugy dan didukung oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman RI, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL, BMKG, PT. PADI, dan PT MGS.

Deputi bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam (TPSA) BPPT, Hammam Riza mengungkapkan bahwa peran dari alat canggih (teknologi survei kelautan) itu tidak selalu untuk kebutuhan riset dan penelitian saja, namun juga untuk kemanusiaan, salah satuya untuk kebencanaan seperti yang dilakukan BPPT saat membantu mencari AirAsia QZ8501 yang jatuh pada 28 Desember 2014.

“Semua perekayasa dan peneliti di Indonesia pasti akan siap membantu dalam kebencanaan. Mereka akan membagikan ilmu dan pemikirannya khususnya dibidang survei kelautan, dan dengan bantuan teknologi, pencarian bangkai kapal akan lebih cepat dan mudah,” ungkap Hammam.–YUNI IKAWATI

Sumber: Kompas, 29 Juni 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 10 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB