Riset pada 2020 Terfokus pada Pencarian Solusi Ekonomi

- Editor

Kamis, 12 Desember 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Edukasi Pemanfaatan Teknologi Nuklir 
Pengunjung yang berasal dari warga sekitar mengamati fasilitas kolam pendingin reaktor serbaguna Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) Serpong G.A. SIWABESY milik Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN), Tangerang Selatan, Banten, Selasa (25/9/2018). Pengenalan teknologi nuklir untuk keperluan riset ini dimaksudkan untuk memperluas pemahaman masyarakat mengenai manfaat nuklir sebagai energi bersih yang mengutamakan faktor keamanan dan keselamatan lingkungan.

KOMPAS/RIZA FATHONI (RZF)
25-09-2018

Edukasi Pemanfaatan Teknologi Nuklir Pengunjung yang berasal dari warga sekitar mengamati fasilitas kolam pendingin reaktor serbaguna Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) Serpong G.A. SIWABESY milik Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN), Tangerang Selatan, Banten, Selasa (25/9/2018). Pengenalan teknologi nuklir untuk keperluan riset ini dimaksudkan untuk memperluas pemahaman masyarakat mengenai manfaat nuklir sebagai energi bersih yang mengutamakan faktor keamanan dan keselamatan lingkungan. KOMPAS/RIZA FATHONI (RZF) 25-09-2018

Pemerintah segera membentuk Badan Riset dan Inovasi Nasional. Badan ini akan mendorong agar riset dilakukan lebih fokus dan terintegrasi. Adapun pada 2020, riset diarahkan untuk mencari solusi permasalahan ekonomi aktual.

KOMPAS/RIZA FATHONI–Edukasi Pemanfaatan Teknologi NuklirPengunjung yang berasal dari warga sekitar mengamati fasilitas kolam pendingin reaktor serbaguna Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) Serpong G.A. SIWABESY milik Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN), Tangerang Selatan, Banten, Selasa (25/9/2018). Pengenalan teknologi nuklir untuk keperluan riset ini dimaksudkan untuk memperluas pemahaman masyarakat mengenai manfaat nuklir sebagai energi bersih yang mengutamakan faktor keamanan dan keselamatan lingkungan.

Dalam rapat kabinet terbatas mengenai strategi pengembangan riset serta penataan badan riset dan inovasi nasional (BRIN), Rabu (11/12/2019), Presiden Joko Widodo mengingatkan agar fokus riset benar-benar terarah untuk membawa Indonesia keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah dan menuju negara maju.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Dari riset dan inovasi, dapat dilahirkan gagasan-gagasan inovatif yang terkoneksi dengan dunia usaha, dengan dunia industri yang memberikan manfaat bagi masyarakat dan pada akhirnya meningkatkan daya saing ekonomi nasional,” kata Presiden Jokowi.

Hadir dalam rapat kabinet terbatas itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro, dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.

KOMPAS/R ADHI KUSUMAPUTRA–Ilustrasi: Aplikasi digital “Laut Nusantara” yang bisa membantu meningkatkan produktivitas dan keamanan kerja masyarakat nelayan Indonesia. Aplikasi ini memuat informasi kelautan yang dibutuhkan nelayan kecil mulai dari data tentang wilayah tangkapan, informasi sebaran ikan di pelabuhan, hingga kondisi cuaca di laut. Aplikasi hasil kolaborasi antara Balai Riset dan Observasi Laut (BROL), Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan dan perusahaan telekomunikasi PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) ini dibangun di atas sistem operasi Android dan merupakan 100 persen buatan Indonesia.

Bambang Brodjonegoro seusai ratas mengatakan, fokus riset tahun 2020 adalah upaya membantu menyelesaikan permasalahan ekonomi. Pertama, riset dan inovasi didorong pada teknologi tepat guna, misalnya traktor tangan berbahan bakar gas atau makanan dalam kemasan yang tahan lama. Kedua, riset yang berkontribusi pada hilirisasi atau penciptaan nilai tambah produk sumber daya alam mulai pengembangan turunan produk sawit dan berbagai hasil tambang lainnya. Ketika, riset yang mendorong substitusi impor dan meningkatkan konten lokal dalam industri seperti penelitian B30 sampai B100.

Selain itu, kata Bambang, Presiden juga meminta fokus penelitian fokus di semua institusi terkait pemerintah RI dan perguruan tinggi betul-betul dikontrol Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Dengan demikian, para peneliti tak hanya mengerjakan sesuai keinginan sendiri tapi terarah dan memberikan solusi bagi permasalahan bangsa.

“Kita harus pilih agenda riset yang paling diprioritaskan yang disepakati akan memberikan dampak signifikan kepada kemajuan negara kita dan agenda riset dikerjakan dengan sungguh-sungguh, terfokus, dengan anggaran yang terkonsolidasi, dikerjakan sampai betul-betul jadi dan memberikan manfaat nyata,” tutur Presiden dalam pengantar ratas.

Pengaturan riset yang terfokus ini dilakukan untuk menghindarkan tumpang-tindih agenda riset yang menyebabkan pemborosan anggaran. Karenanya, anggaran riset yang masih tersebar di berbagai kementerian dan lembaga dipadukan dengan peta jalan. Hal ini ditangani Kemenristek/BRIN.

KOMPAS/M ZAID WAHYUDI–Pemulia tanaman padi Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) menunjukkan penangkaran padi varietas unggul di National Science and Techno Park, Kawasan Nuklir Pasar Jumat, Jakarta Selatan, Senin (14/11). Dengan teknik mutasi radiasi, Batan telah menghasilkan 22 varietas unggul padi. Namun, sebagian besar hasil riset itu belum dimanfaatkan secara luas.

BRIN sendiri dibentuk sesuai amanat Undang-Undang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi atau Sisnas Iptek yang disahkan DPR pada 16 Juli lalu. UU Sisnas Iptek itu menggantikan UU Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Pasal 48 Ayat (1) UU Sisnas Iptek menegaskan penelitian, pengembangan, pengkajian, penerapan serta invensi dan inovasi terintegrasi. Untuk itu dibentuk Badan Riset dan Inovasi Nasional yang menaungi lembaga-lembaga riset seperti Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), dan Badan Standarisasi Nasional (BSN).

Kementerian Ristek/BRIN akan segera disahkan melalui Peratuean Presiden. Adapun BRIN akan mewadahi proses perencanaan program penganggaran dari semua kegiatan penelitian dan pengembangan pengkajian dan penerapan (litbang girap) baik di kementerian/lembaga, di lembaga pemerintahan nonkementerian (LPNK) di bawah Kemenristek langsung, maupun di perguruan-perguruan tinggi.

KOMPAS/FAJAR RAMADHAN–Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang PS Brodjonegoro.

“Penelitian perguruan tinggi, meskipun fungsi pendidikan tingginya dipindahkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tapi anggaran untuk penelitian pendidikan tingginya tetap ada di Kemristek. Untuk yang di kementerian/lembaga, anggaran tetap dj masing-masing kementerian tapi perencanaan program dan pemakaiannya harus disetujui dan mengikuti program yang sudah diarahkan Kemristek/BRIN,” tutur Bambang.

Adapun enam LPNK yang berada di bawah Kemristek – BPPT, LIPI, BATAN, BAPETEN, LAPAN, dan BSN – menjadi tulang punggung BRIN terutama dalam melakukan kegiatan litbang.

Penataan organisasi ristek ini, menurut Presiden, adalah penataan ekosistem untuk berkembangnya riset dan inovasi. Karenanya, mulai regulasi, SDM, kelembagaan, sistem insentif dan keterkaitannya dengan industri, hak cipta, dan anggaran harus disiapkan.

Oleh NINA SUSILO

Sumber: Kompas, 12 Desember 2019

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 4 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB