Polri Bantah Dugaan Server Database Anggotanya Dibobol

- Editor

Selasa, 16 Juni 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Polri membantah bahwa server database anggotanya dibobol. Peretas mengklaim memiliki celah keamanan yang memungkinkan siapa pun mengubah rekaman data personel kepolisian.

KOMPAS/SATRIO PANGARSO WISANGGENI—Sebuah file gambar yang dilampirkan oleh si pelaku dalam postingannya yang mengklaim ia memiliki akses basis data anggota Polri. File gambar tersebut diklaim sebagai tangkapan layar dari program atau aplikasi basis data anggota Polri.

Polri membantah bahwa server basis data (database) anggotanya dibobol. Peretas mengklaim memiliki celah keamanan yang memungkinkan siapa pun mengubah rekaman data personel kepolisian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Argo Yuwono pada Senin (15/6/2020) malam mengonfirmasi tidak ada bukti bahwa server Polri berhasil dibobol peretas. ”Ya, tidak terbukti ada pembobolan,” kata Argo.

Sebelumnya, konsultan keamanan siber dan pendiri Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto, pada Senin (15/6/2020) sore, menyebut server basis data anggota Polri diduga dibobol peretas. Teguh meminta Polri membenahi sistem keamanannya.

Kepada Kompas, Teguh mengatakan, kemungkinan besar basis data Polri benar dibobol. ”Sistem keamanan mereka memang selama ini dikenal sangat buruk,” kata Teguh. Teguh mengatakan, selama ini, situs Polri pernah berhasil diserang sebanyak 259 kali.

Seperti yang diketahui, celah keamanan untuk mengakses dan mengubah data keanggotaan Polri diperjualbelikan di forum internet. Pelaku mengklaim memiliki alamat IP, username administrator, beserta kode sandinya.

KOMPAS/SATRIO PANGARSO WISANGGENI—Sebuah akun di situs Raid Forums mengklaim mengetahui celah keamanan basis data keanggotaan Polri dalam sebuah postingan yang diunggah pada Minggu (31/5/2020). Melalui celah keamanan itu, diklaim bahwa siapa pun akan dapat mengubah rekaman data keanggotaan Polri.

Sebuah akun dalam situs forum diskusi pembobolan basis data internet, Raid Forums, pada Minggu (31/5/2020), membuat postingan dalam bahasa Inggris yang berantakan, yang pada prinsipnya menawarkan akses penuh terhadap basis data anggota Polri.

Akun itu menawarkan bahwa melalui akses yang ia miliki, siapa pun dapat menghilangkan, menambahkan, hingga mengubah status anggota menjadi pensiun. Melalui akses itu, data pribadi anggota polisi yang terdaftar pun bisa diubah.

Dalam postingan dalam forum tersebut, akun itu juga melampirkan tangkapan layar (screen capture) yang menunjukkan antarmuka (interface) aplikasi keanggotaan Polri.

KOMPAS/SATRIO PANGARSO WISANGGENI—Sebuah akun di situs Raid Forums mengklaim mengetahui celah keamanan basis data keanggotaan Polri dalam sebuah postingan yang diunggah pada Minggu (31/5/2020). Si pelaku menjual alamat IP, username, dan kode sandi dengan harga 1.200 dollar. Sementara untuk celah keamanan atau vulnerability, dihargai 2.000 dollar. Tidak jelas dollar negara mana yang dimaksud dan melalui kanal apa transaksi dapat dilakukan. Si pelaku juga tidak menyisipkan alamat ke situs perdagangan di dark web.

Alamat IP, username, dan kode sandi ia jual dengan harga 1.200 dollar. Sementara untuk celah keamanannya atau vulnerability dihargai 2.000 dollar. Tidak jelas dollar negara mana yang dimaksud dan melalui kanal apa transaksi dapat dilakukan. Si pelaku juga tidak menyisipkan alamat ke situs perdagangan di dark web.

Umumnya, transaksi dapat dilakukan melalui situs perdagangan di dark web. Uang dapat dibayarkan dalam bentuk mata uang kripto, seperti bitcoin ataupun monero. Kompas memeriksa salah satu situs perdagangan dark web yang populer, tetapi tidak menemukan entry dengan kata kunci ”police”, ”polri”, maupun ”indonesian police”. (NAD)

Oleh SATRIO PANGARSO WISANGGENI

Editor: KHAERUDIN KHAERUDIN

Sumber: Kompas, 16 Juni 202

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua
Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS
Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Berita ini 9 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 9 Juli 2025 - 12:48 WIB

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Rabu, 9 Juli 2025 - 10:21 WIB

Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS

Senin, 7 Juli 2025 - 08:07 WIB

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Berita Terbaru

Artikel

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Rabu, 9 Jul 2025 - 12:48 WIB

fiksi

Cerpen: Bahasa Cahaya

Rabu, 9 Jul 2025 - 11:11 WIB

Artikel

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Senin, 7 Jul 2025 - 08:07 WIB