Pilih: Les Privat atau Bimbingan Belajar

- Editor

Minggu, 1 Mei 2011

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kenaikan kelas tidak lama lagi. Walau sudah belajar keras, kadang kita masih gelisah, deg-degan, khawatir tidak bisa mengerjakan ujian akhir. Walau tinggal beberapa minggu lagi, tak ada salahnya kita mempersiapkan diri, misalnya dengan belajar bersama, ikut les privat atau bimbingan belajar di sekolah.

Di sekolah kita memang sudah belajar, tetapi di rumah kita harus belajar lagi. PR adalah latihan dalam memecahkan soal.

Paling enak bila kita bisa belajar bersama, di sana kita bisa bertanya langsung tentang hal-hal yang tidak dimengerti.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tetapi kadang belajar di sekolah pun kita merasa masih kurang. Untuk itulah kita membutuhkan pelajaran tambahan di luar jam sekolah, yang disebut les.

Kita bisa mengikuti les privat, semiprivat (berkelompok), atau bimbingan belajar (bimbel) yang diadakan lembaga bimbingan belajar.

Les privat berlangsung di rumah, dengan guru les dipanggil ke rumah. Karena hanya menghadapi satu murid, guru privat punya waktu untuk menerangkan dengan lebih rinci dan jelas.

Les privat cocok untuk kita yang ingin belajar dengan suasana tenang, tidak berisik. Terutama buat kamu yang agak malu bertanya di dalam kelas. Dengan guru privat, kita bisa bertanya sepuas-puasnya.

Sama seperti les privat, les ini juga diadakan di rumah. Tetapi pesertanya lebih dari satu. Bila punya kelompok belajar, kamu bisa mengajak kelompok belajar dan memanggil guru les ke rumah.

Lebih enak lagi kalau tempat lesnya berpindah- pindah sehingga semua peserta mendapat giliran rumahnya menjadi tempat kursus.

Ada beberapa sekolah yang setiap menghadapi kenaikan kelas mengadakan bimbingan belajar (bimbel) untuk sekelas. Tidak ada keharusan ikut, kalau kamu memang memilih ikut les privat atau semiprivat.

Bimbingan belajar di kelas ini sebetulnya lebih menarik karena banyak teman, dengan guru yang sama. Karena bimbingan belajar ini di luar jam pelajaran biasa, suasananya lebih santai, maka pelajaran pun biasanya lebih mudah dicerna.

Selain bimbingan belajar yang diadakan di sekolah, sekarang banyak sekali tempat kursus yang mengadakan bimbel.

Ada keuntungan bagi teman-teman kelas enam ikut bimbel. Karena di bimbel selain mengulang seluruh pelajaran, kita juga diajak mengerjakan soal-soal ujian tahun-tahun sebelumnya.

Untuk menghadapi ujian akhir kita memang harus rajin latihan, tidak sering bolos bimbel, dan mencapai nilai tertentu untuk setiap try out (uji coba) yang diadakan.

Boleh santai asal tetap sopan

Les di rumah, ikut semiprivat, atau bimbingan belajar, harus kita sadari dari awal sifatnya hanya pelajaran tambahan. Berhasil tidaknya kita ikut kegiatan ini, tergantung sikap kita sendiri. Agar kita termotivasi belajar dengan tekun, siapkan sikap saat berangkat kursus dengan:

1. Pakailah pakaian yang sopan, tetapi nyaman agar tidak mengganggu konsentrasi.

2. Kita boleh menggunakan sepatu sandal, atau sandal yang ringan, asal bukan

sandal jepit.

3. Tetaplah hormat kepada pembimbing walau kita tidak memanggil bapak atau

ibu seperti di sekolah. Panggilan guru pembimbing biasanya kakak.

4. Berteman dengan baik dengan sesama peserta, yang biasanya dari beberapa

sekolah berbeda. Keakraban dengan sesama peserta membuat suasana belajar

lebih nyaman.

5. Usahakan tidak sering membolos, tetap mempertahankan semangat belajar.

6. Suasana kelas memang lebih santai, tidak seserius belajar di sekolah.

Oleh: Maharani Aulia Ilustrasi : Iwan Nazif

Maharani Aulia, Penulis Lepas; Tinggal di Surabaya.

Sumber: Kompas, 1 Mei 2011

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua
Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS
Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Melayang di Atas Janji: Kronik Teknologi Kereta Cepat Magnetik dan Pelajaran bagi Indonesia
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Berita ini 12 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 9 Juli 2025 - 12:48 WIB

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Rabu, 9 Juli 2025 - 10:21 WIB

Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS

Senin, 7 Juli 2025 - 08:07 WIB

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Jumat, 4 Juli 2025 - 17:25 WIB

Melayang di Atas Janji: Kronik Teknologi Kereta Cepat Magnetik dan Pelajaran bagi Indonesia

Berita Terbaru

Artikel

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Rabu, 9 Jul 2025 - 12:48 WIB

fiksi

Cerpen: Bahasa Cahaya

Rabu, 9 Jul 2025 - 11:11 WIB

Artikel

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Senin, 7 Jul 2025 - 08:07 WIB