Perubahan Iklim Meningkatkan Konflik

- Editor

Minggu, 4 Agustus 2013

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Perubahan iklim dinyatakan berpengaruh pada peningkatan tindak kekerasan di seluruh dunia. Demikian hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal Science.
Diberitakan BBC, Kamis (1/8/2013), peneliti AS menyatakan bahwa perubahan sekecil apapun pada suhu dan curah hujan bisa memengaruhi tindakan penyerangan, pemerkosaan, pembunuhan, serta konflik antar kelompok dan perang.

Para peneliti melakukan observasi berdasarkan 60 studi yang diambil dari seluruh dunia. Data ini mencankup banyak kejadian yang berlangsung dalam 100 tahun terakhir.

“Hubungan yang kami temukan antara variasi iklim dan konflik kadang sangat tinggi,” ujar Marshall Burke dari University of California, Berkeley, yang melakukan penelitian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Beberapa laporan Burke dan rekannya diantaranya mengungkap peningkatan kekerasan di India selama masa kekeringan yang melanda baru-baru ini. Lonjakan tindakan penyerangan, pemerkosaan, pembunuhan juga terjadi pada saat adanya gelombang panas di AS.

Beberapa data bahkan menunjukkan jika peningkatan suhu berpengaruh pada konflik yang lebih besar, termasuk bentrokan antar etnis di Eropa dan perang sipil di Afrika.

“Kita harus hati-hati, tidak semua kejadian dapat dihubungkan dengan iklim tertentu. Namun beberapa temuan menunjukkan hasil yang menarik,” kata Burke.

Para peneliti mencari tahu mengapa terdapat hubungan kausal (sebab akibat) antara perubahan iklim dan tindak kekerasan. “Beberapa literatur memberikan petunjuk yang berbeda,” ujar Burke.

Bruke mengatakan bahwa faktor ekonomi turut andil dalam hubungan ini. Perubahan iklim sangat berpengaruh pada kondisi perekonomian di seluruh dunia, terutama bagi masyarakat agraris. Banyak bukti yang menunjukkan bahwa kondisi ekonomi memengaruhi keputusan seseorang untuk ikut atau tidak ikut terlibat dalam sebuah pemberontakan.

Namun, tidak menutup kemungkinan pula bila faktor fisiologi menjadi salah satu penyebabnya. Beberapa studi menunjukkan jika udara panas mendorong seseorang untuk bertindak lebih agresif. Tentunya, hal ini masuh harus diteliti lebih lanjut.

Para peneliti mengatakan bahwa dengan tingkat proyeksi iklim saat ini, dunia akan berubah menjadi tempat yang lebih kejam. Mereka memperkirakan bahwa kenaikan dua derajat celsius pada suhu global dapat meningkatkan kriminalitas hingga 15 persen dan di beberapa daerah dapat meningkatkan konflik kelompok lebih dari 50 persen.

Beberapa peneliti masih mempertanyakan mengapa perubahan iklim dapat memengaruhi munculnya konflik.

Sebuah hasil penelitian Halvard Buhaug dari University of Oslo yang dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences, misalnya, menyatakan bahwa perubahan iklim tidak memiliki pengaruh atas perang sipil di Afrika. Perang tersebut lebih banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti tingkat kematian bayi yang tinggi, wilayah yang dekat dengan perbatasan internasional, serta kepadatan penduduk lokal yang tinggi. (Dyah Arum Narwastu)

Editor : Yunanto Wiji Utomo

Sumber: Kompas, Jumat, 2 Agustus 2013 | 21:21 WIB

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB