Pemakaian Stirofoam Perlu Dibatasi

- Editor

Kamis, 25 Januari 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemakaian busa polistirena (PS Foam) atau biasa disebut stirofoam masih dalam batas aman karena konsentrasi residu stirena terkandung di PS Foam kecil. Namun, penggunaan stirofoam perlu dibatasi agar tetap aman bagi kesehatan dan lingkungan.

”Kami tak melarang penggunaan stirofoam untuk kemasan. Namun, alat itu mengeluarkan residu stirena yang berbahaya bagi kesehatan,” kata Kepala Subdirektorat Standardisasi Produk dan Bahan Berbahaya Direktorat Pengawasan dan Bahan Berbahaya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Ani Rohmaniyati seusai diskusi Mitos dan Fakta di Balik Kemasan Makanan Stirofoam, di Jakarta, Kamis (18/1).

Pada tingkat rendah, stirena bisa memicu iritasi pada kulit, mata, dan saluran pernapasan. Pada tingkat paparan kronis, zat itu memengaruhi sistem saraf pusat hingga kanker.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sejauh ini, kadar stirena dalam stirofoam yang digunakan di Indonesia dalam batas aman. Stirofoam adalah gabus sintetis terbuat dari polistirena, tahan panas, tak mudah bocor, ringan, dan berwarna putih.

Pada 2009, BPOM meneliti 17 kemasan berbahan PS Foam. Dalam riset itu, residu stirena terkandung dalam PS Foam 10-43 bagian per juta (part per milion/ ppm). Batas wajar kandungan residu stirena ditetapkan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) serta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah 5.000 ppm.

”Kalau di bawah residu, masih bisa dikonsumsi. Jika pakai stirofoam sehari lebih dari tiga kali atau di luar batas wajar, itu memengaruhi kesehatan,” kata Ani.

Gambar—Seorang pemulung mengayuh perahunya di lautan sampah plastik di pintu air Penjaringan, Jakarta, Minggu (5/10). Sampah itu kebanyakan berupa kantong plastik dan stirofoam yang sulit membusuk.

Kepala Laboratorium Teknologi Polimer dan Membran Institut Teknologi Bandung Akhmad Zainal Abidin menambahkan, warga perlu berhati-hati memakai bahan polistirena. Bahan tepat untuk kemasan makanan ialah PS Foam dan
expanded polystyrene system (EPS) bagi kemasan barang elektronik.

”PS Foam untuk makanan harus ada tanda food grade packaging agar teruji tak dicampur bahan lain,” kata Akhmad.

Daur ulang
Penggunaan stirofoam perlu dibatasi agar lingkungan tak tercemar. Menurut Akhmad, soal lingkungan di Indonesia kerap disebabkan pemakaian stirofoam tak terkendali. Padahal, stirofoam mudah didaur ulang.

”Tindakan daur ulang perlu sinergi antara masyarakat dan pemerintah. Edukasi dan regulasi perlu dibenahi tentang pemilahan sampah di sumbernya atau dari rumah,” kata Akhmad.

Ketua Umum Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia Christine Halim menjelaskan, kini pihaknya menerapkan teknologi oxo-degradable untuk mengurai stirofoam. Dengan teknologi itu, stirofoam hancur di tanah dalam 4-5 tahun.

”Jangan dibiasakan membuang sampah ke sungai, tetapi coba sampah dipilah sejak di rumah. Pengelolaan sampah perlu diperbaiki,” ujarnya. (DD18)

Sumber: Kompas, 20 Januari 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Surat Panjang dari Pinggir Tata Surya
Ketika Matahari Menggertak Langit: Ledakan, Bintik, dan Gelombang yang Menggetarkan Bumi
Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit
Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua
Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS
Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Berita ini 4 kali dibaca

Informasi terkait

Kamis, 17 Juli 2025 - 21:26 WIB

Surat Panjang dari Pinggir Tata Surya

Selasa, 15 Juli 2025 - 08:43 WIB

Ketika Matahari Menggertak Langit: Ledakan, Bintik, dan Gelombang yang Menggetarkan Bumi

Kamis, 10 Juli 2025 - 17:54 WIB

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit

Rabu, 9 Juli 2025 - 12:48 WIB

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Rabu, 9 Juli 2025 - 10:21 WIB

Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS

Berita Terbaru

fiksi

Cerpen: Taman di Dalam Taman

Jumat, 18 Jul 2025 - 21:45 WIB

Artikel

Surat Panjang dari Pinggir Tata Surya

Kamis, 17 Jul 2025 - 21:26 WIB

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Kota di Bawah Masker

Kamis, 17 Jul 2025 - 20:53 WIB

fiksi

Cerpen: Simfoni Sel

Rabu, 16 Jul 2025 - 22:11 WIB