Peluncuran satelit BRIsat masih sesuai rencana, Kamis (9/6) subuh waktu Indonesia, dari pusat peluncuran di Kourou, Guyana-Perancis. BRIsat akan dibawa roket Ariane 5 menuju stasiun geostasioner pada ketinggian 35.700-an kilometer untuk mengorbit 15 tahun dengan perpanjangan 2 tahun.
”Selain meningkatkan mutu layanan, memiliki satelit sendiri lebih hemat operasional,” kata Direktur Utama BRI Asmawi Syam, di Jakarta, Selasa (31/5). Pihak BRI mengeluarkan Rp 3,4 triliun demi satelit BRI dengan mencicil Rp 400 miliar per tahun dengan 45 transponder. Sementara jika menyewa, harus membayar Rp 500 miliar per tahun untuk 23 transponder. Satelit ini contoh pemanfaatan teknologi tinggi untuk perbankan. (C06)
————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 2 Juni 2016, di halaman 14 dengan judul “Kilas Iptek”.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT