Pajak Menjadi Kendala Pelayanan 3G

- Editor

Senin, 2 November 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengenaan pajak terhadap perangkat telekomunikasi ditengarai menjadi kendala masih sedikitnya pelanggan layanan telekomunikasi 3G. Akibatnya, layanan 3G yang sudah lama tersedia di Indonesia belum dimanfaatkan maksimal. Padahal, sebentar lagi pemerintah akan meluncurkan layanan data 4G LTE, seperti yang dilakukan di negara-negara lain.

“Salah satu kendala yang menghambat adalah pengenaan pajak terhadap perangkat telepon. Pajak untuk telekomunikasi sama dengan pajak untuk rokok. Tentu hal ini tidak adil,” demikian dikatakan CEO Ooredoo Group dan Komisaris Utama PT Indosat (Tbk) Nasser Marafih, di Doha, pekan lalu.

Pengenaan pajak ini membuat harga telepon seluler masih cukup mahal sehingga konsumen belum bisa pindah dari layanan 2G (suara dan pesan teks) ke layanan 3G (data).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Percuma saja infrastruktur jaringan disediakan oleh operator jika belum banyak gawai pintar beredar di masyarakat,” ujar Marafih.

Sementara itu, Head Corporate Communication PT Indosat (Tbk) Deva Rachman mengatakan, Indosat bersama pemerintah sedang menata jaringan 4G LTE di frekuensi 1.800 MHz. “Peluncurannya akan dilakukan dalam waktu dekat di lebih dari 20 kota,” kata Deva. (ARN)
—————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 2 November 2015, di halaman 20 dengan judul “Pajak Menjadi Kendala Pelayanan 3G”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 4 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB