Optimalkan Peran Dosen

- Editor

Jumat, 3 November 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pendidikan Tinggi Menuju Era Multidisipliner
Dunia pendidikan tinggi sedang berproses menuju era multidisipliner. Saatnya dipikirkan cara mengefektifkan jurusan- jurusan yang ada tanpa harus memperbanyak fakultas. Kuncinya tak lepas dari optimalisasi peran dosen di bidang akademik, tetapi tidak terjebak eksklusivitas program studi.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir dalam acara “Lokakarya Kepemimpinan bagi Pemimpin Perguruan Tinggi Negeri”, Kamis (2/11), di Jakarta, menyatakan, kemungkinan di masa depan PT tidak memerlukan banyak fakultas. “Bisa jadi cukup lima fakultas besar yang mengampu ilmu-ilmu serumpun,” kata Nasir.

Nasir mencontohkan, fakultas sains bisa mencakup jurusan teknik, matematika, dan ilmu pengetahuan alam. Fakultas kesehatan mencakup jurusan kedokteran, keperawatan, kebidanan, farmasi, gizi, kesehatan masyarakat, dan psikologi. Fakultas humaniora mencakup kajian sastra, ilmu- ilmu sosial, hukum, ekonomi, politik, dan filsafat. Fakultas agroteknologi mencakup jurusan pertanian, peternakan, dan perikanan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Dosen tidak lagi eksklusif bekerja pada jurusan tertentu saja, tetapi bisa mengajar lintas jurusan serumpun,” paparnya. Karena itu, dibutuhkan pembenahan PT dalam segala aspek, terutama prosedur ketatausahaan, pembelajaran, dan pengoptimalan penugasan dosen agar bisa menggapai skema ini.

Disruptif
Direktur Jenderal Kelembagaan Kemristek dan Dikti Patdono Suwignjo menerangkan, era disruptif mulai memasuki dunia pendidikan tinggi. Di masa depan, kelas jarak jauh merupakan keniscayaan.

Hal yang harus diperhatikan ialah memastikan kelas jarak jauh itu bermutu tinggi. Dalam hal ini, pemerintah akan melakukan pengawasan dan evaluasi. Saat ini pemerintah baru mengizinkan porsi kelas jarak jauh hanya pada jurusan yang sudah mengantongi izin khusus penyelenggaraan kuliah jarak jauh. Jumlah mahasiswa yang mengikuti kuliah jarak jauh maksimal 49 persen dari total mahasiswa di jurusan itu.

Ia menjelaskan, pola kelas jarak jauh yang lazim di luar negeri ialah PT penyelenggara tak membuat kurikulum sendiri. Mereka malah membuat modul-modul perkuliahan yang diambil dari PT lain.

Salah satu upaya agar PT konvensional bisa bertahan dan berkembang ialah memastikan dosen maksimal dalam mendidik. Harus ada nilai tambah di dalam setiap perkuliahan. Caranya bisa dengan dosen tidak berbasis jurusan, tetapi fakultas sehingga bisa memberikan kuliah di jurusan serumpun.

Namun, menurut Patdono, langkah awal yang bisa diambil ialah menguatkan sistem ketatausahaan agar memungkinkan para guru besar yang biasanya hanya mengampu mahasiswa S-3 agar memiliki waktu untuk memberi kuliah kepada mahasiswa S-1 dan S-2. Hal ini bisa memperkaya pengetahuan para mahasiswa.(DNE)

Sumber: Kompas, 3 November 2017

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 7 Februari 2024 - 13:56 WIB

Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Senin, 13 November 2023 - 13:59 WIB

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB