Moto G5S Plus, Kualitas Premium, Harga Rp 3 Jutaan

- Editor

Sabtu, 16 Desember 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ponsel Motorola seri Moto G5S Plus sudah resmi tersedia di toko ritel di Indonesia. Kualitas ponsel premium dengan harga Rp 3,333 juta ini digadang-gadang sebagai keunggulan ponsel ini.

Kualitas premium yang dijanjikan berupa prosesor Qualcomm Snapdragon 625 2.0 GHz, baterai yang didukung pengisi daya (charger) Turbopower, dan fitur moto experience.

”Selain memberikan kemampuan grafis dan dukungan untuk jaringan 4G LTE, prosesor ini bekerja lebih efektif dan efisien sehingga dapat menghemat daya. Dalam satu jam, daya yang terisi bisa mencapai 80 persen,” kata Country Lead of Mobile Business Group Lenovo Indonesia Adrie R Suhadi dalam pertemuan dengan pers di Tangerang Selatan, Jumat (15/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kapasitas baterai Moto G5S Plus mencapai 3.000 miliamperehour (mAh). Dalam 15 menit, pengguna dapat mengisi daya baterai untuk 6 jam karena ponsel ini dilengkapi pengisi daya Turbopower.

Moto G5S Plus juga memiliki fitur moto experience. Fitur ini memungkinkan pengguna dapat langsung membuka aplikasi yang memberikan notifikasi saat layar ponsel terkunci tanpa harus ke bagian menu.

Desainnya bersifat satu tubuh (unibody) serba metal dan berlayar full HD 5,5 inci. Selain itu, ada kamera belakang ganda dan kamera depan pada ponsel ini.

Resolusi kamera belakang ganda mencapai 13 megapiksel. Kamera ini dikombinasikan dengan peranti lunak yang membuat pengguna dapat menyeleksi fokus dan mengatur latar foto.

Sementara kamera depan dilengkapi kilat untuk swafoto dan fitur swafoto panorama yang memampukan lensa menangkap foto lebih lebar. ”Resolusinya mencapai 8 megapiksel,” ujar Adrie.

Berdasarkan fitur-fiturnya, Adrie mengatakan, pihaknya menargetkan pembeli yang paham dengan teknologi. ”Saya yakin mereka tidak akan ragu untuk membelinya karena kami menyajikan kualitas premium dengan harga terjangkau. Biasanya ponsel seperti ini dijual di atas Rp 4 juta,” ujarnya.

Pencapaian 2017
Tingkat kesadaran masyarakat terhadap Motorola pada November 2017 meningkat delapan kali lipat. Marketing Lead of Mobile Business Group Lenovo Indonesia Miranda Vania Warokka menuturkan, pihaknya mengadakan survei pertama kali pada akhir 2016.

Metodenya berupa pertanyaan terbuka tentang pengetahuan masyarakat terhadap adanya ponsel bermerek Motorola. Pertanyaan dalam survei itu tidak disertai kata-kata yang merujuk pada Motorola.

Dari segi popularitas di media sosial, kehadiran ponsel Moto G5S Plus memunculkan tagar #mendingMoto. Sejak September hingga saat ini, ada 246 pos di Instagram yang menggunakan tagar tersebut.

Dari sisi pembelian secara dalam jaringan atau online, Moto G5S Plus habis pada promosi laman pemasaran atau marketplace Lazada Indonesia saat pesta diskon 11 November 2017.

Dibandingkan dengan seluruh penjualan produk ponsel Motorola dan Lenovo selama 2017, Moto G5S Plus berkontribusi 10-15 persen. Meski demikian, jumlah pembelian tidak menjadi fokus langsung pada 2018.

Adrie mengatakan, pada 2018, pihaknya akan lebih fokus pada kesadaran masyarakat terhadap Motorola. Ada tiga tingkat, yaitu kesadaran (awareness), pertimbangan (consider), dan pilihan (preference). ”Kami targetkan hingga tahap pertimbangan,” katanya.

Tahap kesadaran berarti konsumen baru mengetahui adanya ponsel Motorola. Pada tahap pertimbangan, konsumen menjadikan Motorola sebagai pembanding ponsel yang hendak dibeli. Sementara pada tahap ketiga, ponsel Motorola dipilih untuk dibeli.

Melihat antusiasme terhadap Moto G5S Plus, Adrie mengatakan, pada pertengahan tahun 2018 akan meluncurkan tiga ponsel seri Moto G. Selain itu, seri ini cocok dengan fokus segmen pasarnya, yaitu di ponsel dengan kisaran harga Rp 1,5 juta sampai Rp 4 juta.

Teknologi Moto G5S Plus
Strategi penjualannya pun tetap mengandalkan toko-toko fisik. ”Penjualan kami secara daring hanya berkisar 10-20 persen, sisanya masih didominasi oleh toko fisik,” ujar Adrie.

Terkait tingkat komponen dalam negeri (TKDN), Lenovo dan Motorola menggunakan komposisi 70 persen perangkat keras, 20 persen penelitian dan pengembangan, serta 10 persen perangkat lunak dari Indonesia. ”Perakitan, pengemasan, dan kabel kami produksi di Indonesia,” kata Adrie.

Sementara penelitian dan pengembangan set cip pada ponsel juga sedang dilakukan di Indonesia. Penelitian baterai saat ini juga sedang dieksplorasi. (DD09)

Sumber: Kompas, 15 Desember 2017

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Biometrik dan AI, Tubuh dalam Cengkeraman Algoritma
Habibie Award: Api Intelektual yang Menyala di Tengah Bangsa
Cerpen: Lagu dari Koloni Senyap
Di Balik Lembar Jawaban: Ketika Psikotes Menentukan Jalan — Antara Harapan, Risiko, dan Tanggung Jawab
Tabel Periodik: Peta Rahasia Kehidupan
Kincir Angin: Dari Ladang Belanda Hingga Pesisir Nusantara
Surat Panjang dari Pinggir Tata Surya
Ketika Matahari Menggertak Langit: Ledakan, Bintik, dan Gelombang yang Menggetarkan Bumi
Berita ini 7 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 12 November 2025 - 20:57 WIB

Biometrik dan AI, Tubuh dalam Cengkeraman Algoritma

Sabtu, 1 November 2025 - 13:01 WIB

Habibie Award: Api Intelektual yang Menyala di Tengah Bangsa

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:46 WIB

Cerpen: Lagu dari Koloni Senyap

Rabu, 1 Oktober 2025 - 19:43 WIB

Tabel Periodik: Peta Rahasia Kehidupan

Minggu, 27 Juli 2025 - 21:58 WIB

Kincir Angin: Dari Ladang Belanda Hingga Pesisir Nusantara

Berita Terbaru

Artikel

Biometrik dan AI, Tubuh dalam Cengkeraman Algoritma

Rabu, 12 Nov 2025 - 20:57 WIB

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Tarian Terakhir Merpati Hutan

Sabtu, 18 Okt 2025 - 13:23 WIB

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Hutan yang Menolak Mati

Sabtu, 18 Okt 2025 - 12:10 WIB

etika

Cerpen: Lagu dari Koloni Senyap

Kamis, 16 Okt 2025 - 10:46 WIB