Metode Kontrasepsi, Organ Reproduksi Laki-laki Lebih Rentan

- Editor

Senin, 9 Oktober 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pilihan metode kontrasepsi pada laki-laki terbatas, hingga kini hanya ada dua pilihan, yaitu vasektomi dan kondom. Keterbatasan ini disebabkan kerentanan organ reproduksi laki-laki yang menyangkut kesuburannya.

“Tentunya mayoritas laki-laki lebih memilih menggunakan kondom,” kata Biran Affandi, Ketua Asia Pacific Council on Contraception (APCOC) untuk Indonesia dan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, di Jakarta, pekan lalu

Biran mengatakan, pilihan metode kontrasepsi untuk laki-laki belum ada yang berbentuk obat tertentu, berbeda dengan perempuan yang dapat mengonsumsi pil keluarga berencana (KB). “Organ reproduksi laki-laki lebih rentan terhadap efek samping zat-zat tertentu yang terkait kesuburannya,” kata Biran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Salah satu contoh zat yang pernah diteliti sebagai pil KB untuk laki-laki adalah gosipol. “Namun ternyata gosipol menyebabkan produksi sperma berkurang dan laki-laki tidak bisa ereksi atau impoten,” ujarnya.

Saat ini, kata Biran, sedang diteliti metode suntik dan susuk untuk laki-laki. “Tentu efek samping pada zat yang digunakan harus diperhatikan,” katanya.

Berdasarkan data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tahun 2014, angka partisipasi laki-laki dalam penggunaan alat kontrasepsi berkisar 6,34 persen. Karena itu, pendampingan untuk perempuan dalam menggunakan alat kontrasepsi diperlukan.

Salah satu wujud pendampingan itu adalah menghadirkan bidan-bidan di sejumlah desa. Program ini diselenggarakan PT Bayer Indonesia bekerja sama dengan BKKBN, APCOC, dan Ikatan Bidan Indonesia.

“Kami membekali bidan-bidan itu untuk mengedukasi perempuan terkait alat kontrasepsi dan kesehatan reproduksinya. Tahun ini sudah 314 bidan yang tersebar di 30 provinsi. Setiap tahun kami melatih 20 bidan,” kata Sri Libri Kusniati, Communications Manager Pharmaceuticals and Internal PT Bayer Indonesia.(DD09)

Kompas, 9 Oktober 2017

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’
Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan
UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum
3 Ilmuwan Menang Nobel Kimia 2023 Berkat Penemuan Titik Kuantum
Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023
Tiga Ilmuwan Penemu Quantum Dots Raih Nobel Kimia 2023
Penghargaan Nobel Fisika: Para Peneliti Pionir, di antaranya Dua Orang Perancis, Dianugerahi Penghargaan Tahun 2023
Dua Penemu Vaksin mRNA Raih Nobel Kedokteran 2023
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Senin, 13 November 2023 - 13:59 WIB

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan

Senin, 13 November 2023 - 13:46 WIB

UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum

Senin, 13 November 2023 - 13:42 WIB

3 Ilmuwan Menang Nobel Kimia 2023 Berkat Penemuan Titik Kuantum

Senin, 13 November 2023 - 13:37 WIB

Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023

Senin, 13 November 2023 - 05:01 WIB

Penghargaan Nobel Fisika: Para Peneliti Pionir, di antaranya Dua Orang Perancis, Dianugerahi Penghargaan Tahun 2023

Senin, 13 November 2023 - 04:52 WIB

Dua Penemu Vaksin mRNA Raih Nobel Kedokteran 2023

Senin, 13 November 2023 - 04:42 WIB

Teliti Dinamika Elektron, Trio Ilmuwan Menang Hadiah Nobel Fisika

Berita Terbaru

Berita

UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum

Senin, 13 Nov 2023 - 13:46 WIB

Berita

Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023

Senin, 13 Nov 2023 - 13:37 WIB