Mandi Tanpa Gunakan Air

- Editor

Rabu, 18 Juli 2012

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SEORANG mahasiswa Afrika Selatan, Ludwick Marishane, mendapat pengakuan internasional karena menemukan cara mandi tanpa menggunakan air.

Terinspirasi oleh seorang teman yang terlalu malas untuk mandi dan beberapa bulan riset melalui internet,  mahasiswa berusia 22 tahun di University of Cape Town itu menemukan jel jernih yang berfungsi sebagai sabun dan air untuk membersihkan kulit.

Produk yang disebut DryBath itu membuat Marishane memenangi “2011 Global Student Enterpreneur of the Year Award” dan banyak diminati di Afrika. Di negeri ini, fasilitas kesehatan dasar terbatas dan ratusan juta penduduknya tak bisa rutin menjangkau air.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Produk itu berbeda dari bahan cuci tangan antibakteri yang biasanya beraroma keras alkohol.  Temuan Marishane berupa selaput biodgradabel tak beraroma dengan pelembab.

Pelanggan utama produk itu adalah perusahaan penerbangan global yang melakukan penerbangan jarak jauh serta pemerintah, untuk keperluan prajurit lapangan. (ant-24)

Sumber: Suara Merdeka, 25 Juni 2012

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah
Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia
Berita ini 9 kali dibaca

Informasi terkait

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Rabu, 2 Juli 2025 - 18:46 WIB

Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:07 WIB

Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes

Jumat, 27 Juni 2025 - 05:33 WIB

Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah

Berita Terbaru

Fiksi Ilmiah

Bersilang Nama di Delhi

Minggu, 6 Jul 2025 - 14:15 WIB

Artikel

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Sabtu, 5 Jul 2025 - 07:58 WIB