Lagi, ITS Juara Mobil Irit Asia

- Editor

Rabu, 18 Juli 2012

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

INSTITUT Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) mencetak tiga kali juara pertama kontes mobil irit tahunan Shell Eco Marathon (SEM) Asia.

Rektor ITS Triyogi Yuwono dalam rilisnya, Minggu, mengatakan, gelar ketiga diraih dalam ajang SEM Asia yang berlangsung di Sepang, Malaysia pada 4-7 Juli 2012. ”Mobil Sapu Angin yang merupakan mobil irit kreasi tim mahasiswa ITS kembali berhasil mempertahankan gelar juara pertama. Ini menjadi juara ketiga kalinya secara berturut-turut,” katanya.

Menurut dia, mobil Sapu Angin 7 menjadi juara pertama Urban Concept Biodisel dengan capaian 167 kilometer per liter.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

”Ini adalah capaian tertinggi dari tim Indonesia yang mengirimkan wakilnya dalam ajang SEM Asia 2012,” lanjutnya.

Dalam kejuaraan tahunan tersebut, ITS mengirim tiga tim, yakni ITS Team 1 dengan mobil Sapu Angin 6, ITS Team 2 dengan Sapu Angin 7, dan SEM ITS Team 2012 dengan mobil terbaru Antasena 1. Ada 15 mahasiswa yang turut di dalamnya, dengan dosen pembimbing Bambang Sampurno.

Mahasiswa ITS berkompetisi dengan 136 tim lainnya dari 18 negara dari Asia. Ada lima negara baru yang turut berkompetisi dalam SEM Asia 2012, yakni Lebanon, Qatar, Uni Emirat Arab, Hong Kong dan Korea Selatan.

Jumlah kendaraan yang berlomba terdiri atas 91 prototipe dan 45 urban concept. Menurut Triyogi, keberhasilan Tim Sapu Angin ITS menunjukkan transfer pengetahuan berjalan baik, mengingat tiap tahun dosen pembimbing dan mahasiswa yang berangkat bertanding selalu berlainan.

”Hal ini adalah buah dari iklim akademik yang terbina baik di ITS. Ini sangat membanggakan sebagai modal yang baik bagi ITS menjadi world class universtiy,” ujarnya.

Sapu Angin 7 adalah mobil masa depan berbahan bakar solar atau biodisel. Mobil yang merupakan pengembangan Sapu Angin 5, dalam berbagai uji coba, mampu menempuh jarak 300 km per satu liter solar. Adapun untuk Sapu Angin 6, seluruh komponen mesin dibuat sendiri, bukan dirakit.

Dalam SEM Asia 2012, Sapu Angin 6, sebagai generasi terbaru memang ditargetkan mampu lebih irit ketimbang generasi sebelumnya. Pasalnya, disain mobil dibuat lebih ringan. (ant-24)

Sumber: Suara Merdeka, 9 Juli 2012

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah
Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Berita ini 5 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 7 Juli 2025 - 08:07 WIB

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:32 WIB

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:07 WIB

Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes

Berita Terbaru

Artikel

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Senin, 7 Jul 2025 - 08:07 WIB

Fiksi Ilmiah

Bersilang Nama di Delhi

Minggu, 6 Jul 2025 - 14:15 WIB

Artikel

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Sabtu, 5 Jul 2025 - 07:58 WIB