Kong Ha Award bagi Beijing

- Editor

Senin, 19 November 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Konferensi Udara Bersih Asia atau Better Air Quality Conference Ke-10 di Kuching, Sarawak, Malaysia, Jumat (16/11/2018), ditutup. Pertemuan sekitar 600 peserta dari elemen pemerintah, organisasi masyarakat sipil, pakar/akademisi, dan pelaku bisnis itu diharapkan memberikan wawasan dan contoh baik untuk direplikasi di negara masing-masing.

Konferensi yang berlangsung sejak 14 November itu mempertemukan 55 negara dengan berbagai karakter masalah dan solusi. Contohnya, China memiliki tantangan untuk menurunkan emisi kabut asap akibat pembakaran batubara di pembangkit listrik tenaga uap serta pembakaran mesin moda transportasi.

Indonesia pun dihadapkan pada tantangan serupa, ditambah masalah klasik terkait kebakaran hutan dan lahan yang kerap menimbulkan permasalahan antarnegara. Sayangnya, dari pertemuan yang diinisiasi oleh Clean Air Asia itu, Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, tak mengirimkan utusan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bindu Lohani dari Clean Air Asia, pada sesi plenary di hari penutupan, Jumat, mengatakan, dalam pertemuan-pertemuan terungkap bahwa setiap negara ataupun pemangku kepentingan telah mengerti permasalahan serta solusi menyelesaikannya. ”Yang perlu tinggal implementasi,” ujarnya.

KOMPAS/ICHWAN SUSANTO–Direktur Eksekutif Clean Air Asia Bjarne Pedersen memberikan penghargaan kepada Dinas Perlindungan Lingkungan Beijing, China, yang diterima Ming Dengli, pejabat pada dinas tersebut, Jumat (16/11/2018), dalam penutupan Better Air Quality Conference 10th 2018 di Kuching, Sarawak, Malaysia.

Penutupan Better Air Quality Conference 2018 itu dilakukan dengan pemberian Kong Ha Award 2018 kepada sejumlah pemangku kepentingan yang berhasil membuat udara di Beijing, China, jauh lebih bersih.

Wing-tat Hung, Direktur the Conservancy Association, mengatakan, Beijing telah melakukan banyak hal, dimulai dari grand design dan rencana aksi penurunan emisi udaranya. Hal tersebut diyakini bukan pekerjaan mudah dengan berbagai tantangan dan agresifnya industri di China.

The Kong Ha Award 2018 diberikan kepada Dinas Perlindungan Lingkungan Beijing yang diterima Ming Dengli (pejabat pada dinas tersebut). Para penilai dalam penghargaan ini adalah Mary Jane Ortega (Clean Air Asia), Shing-tat Mak (Environmental Protection Department, China), Michale Walsh (konsultan internasional), Anumita Roychowdhury (Direktur Centre for Science and Environment), Bjarne Pedersen (Direktur Eksekutif Clean Air Asia), dan Wing-tat Hung (Direktur the Conservancy Association).

Dalam kesempatan itu, juga diberikan penghargaan Cities for Clean Asia kepada kota yang menginspirasi dalam perbaikan tata kelola transportasi dan penurunan emisi, yaitu kepada Baguio, Ilolo, dan Santa Rosa. Semuanya berada di Filipina, markas Clean Air Asia.–ICHWAN SUSANTO

Sumber: Kompas, 16 November 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB
Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 1 April 2024 - 11:07 WIB

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 3 Januari 2024 - 17:34 WIB

Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB