Koneksi Internet di Sekolah Rendah

- Editor

Jumat, 28 Maret 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penguasaan TIK Optimalkan Pembelajaran

Baru sekitar 93.700 sekolah jenjang SD-SMA/SMK, dari 206.000 lebih sekolah di Indonesia, yang terkoneksi internet. Masih terbatasnya sekolah yang terkoneksi internet ini menyebabkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran belum optimal.

”Sejak 2012, ada kebijakan dana bantuan operasional sekolah bisa dipakai untuk langganan internet. Namun, karena koneksi terbatas, belum semua sekolah memanfaatkan peluang, terutama sekolah dasar yang tersebar di daerah terpencil,” kata Ari Santoso, Kepala Pusat Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Pustekom), di Jakarta, Kamis (27/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Ari, untuk mendukung implementasi Kurikulum 2013, yang mendorong pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pembelajaran, Pustekom berkoordinasi dengan instansi, seperti Bappenas, Kementerian Informasi dan Komunikasi, serta Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral, untuk mempercepat tersedianya jaringan internet. Ada daerah yang sudah ada listrik, tetapi belum ada koneksi internet. Yang berat adalah daerah yang tidak ada listrik dan koneksi internet.

Pemanfaatan TIK untuk pendidikan yang masih rendah di abad ke-21 dinilai memprihatinkan. Efektivitas pembelajaran dapat ditingkatkan dengan bantuan TIK yang dilaksanakan guru yang cakap serta konten digital pendidikan yang berkualitas.

Penguatan kapasitas guru untuk dapat memanfaatkan TIK dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 harus gencar dilakukan. Guru harus dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan TIK yang mengubah cara belajar menjadi ubiquitous learning, yakni belajar apa saja, kapan saja, dan di mana saja.

Secara terpisah, Deva Rachman, Corporate Affairs Director Intel Corporation, dalam seminar ”Solusi Edukasi Berbasis TIK untuk mendukung Kurikulum 2013”, Rabu, mengatakan, peningkatan kualitas pendidikan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis inovasi.

”Peningkatan pendidikan di era digital dengan memanfaatkan TIK dalam pembelajaran perlu menjamin dikuasainya keterampilan abad ke-21,” kata Deva.

Guna mendukung pemanfaatan TIK dalam pembelajaran sesuai implementasi Kurikulum 2013, Intel dan Pesona Edukasi berkolaborasi mendukung pelatihan guru dalam menguasai TIK untuk pendidikan serta penyediaan konten digital untuk membuat pembelajaran menjadi menyenangkan.

Bambang Juwono, Managing Director PT Pesona Edukasi, mengatakan, pihaknya menyediakan perangkat lunak sesuai kurikulum dalam bidang sains, matematika, serta bahasa.

Pesona Edukasi digandeng penerbit sejumlah negara untuk menerjemahkan dan memanfaatkan perangkat lunak tersebut di sekolah negara terkait. (ELN)

Sumber: Kompas, 28 Maret 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah
Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Berita ini 4 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 7 Juli 2025 - 08:07 WIB

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:32 WIB

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:07 WIB

Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes

Berita Terbaru

Artikel

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Senin, 7 Jul 2025 - 08:07 WIB

Fiksi Ilmiah

Bersilang Nama di Delhi

Minggu, 6 Jul 2025 - 14:15 WIB

Artikel

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Sabtu, 5 Jul 2025 - 07:58 WIB