Jurnal Terakreditasi Masih Minim

- Editor

Kamis, 9 Februari 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kewajiban bagi dosen dan mahasiswa pascasarjana untuk memublikasikan karya ilmiah di jurnal ilmiah terakreditasi harus jadi momentum bagi perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitas jurnal. Kebutuhan jurnal ilmiah semakin meningkat, tetapi jumlah jurnal ilmiah nasional dan internasional yang terakreditasi di Indonesia minim.

Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual Ditjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Sadjuga, Rabu (8/2), di Jakarta, mengatakan, jika kewajiban publikasi ilmiah dijalankan semua dosen dan mahasiswa pascasarjana, dibutuhkan sekitar 7.000 jurnal ilmiah terakreditasi. Namun, jumlah jurnal ilmiah yang terakreditasi oleh Kemristek dan Dikti serta Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia baru 471 jurnal. Dari jumlah tersebut, ada 28 jurnal internasional bereputasi (antara lain terindeks Scopus dan Thomson Reuters). Selain itu, 531 jurnal terindeks Directory of Open Access Journals.

Selain karena jumlahnya minim, katanya, belum berkembangnya jurnal ilmiah juga karena karya ilmiah berkualitas sesuai standar yang dihasilkan dosen dan mahasiswa pascasarjana masih terbatas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Adanya kewajiban bagi dosen dan mahasiswa pascasarjana untuk memublikasikan karya ilmiah di jurnal ilmiah terakreditasi nasional dan internasional seharusnya mendorong perguruan tinggi untuk mendukung pengelolaan jurnal secara profesional. Harus ada pula dukungan anggaran dan sumber daya supaya jurnal ilmiah bisa memenuhi syarat diakreditasi,” kata Sadjuga.

Menurut dia, berdasarkan data ISSN, ada 19.000 jurnal ilmiah. “Banyak jurnal yang sulit berkembang karena karya ilmiah yang bagus terbatas. Padahal, untuk bisa mengajukan akreditasi, jurnal harus konsisten terbit sesuai standar minimal dua tahun. Akreditasi minimal harus B untuk bisa diakui sebagai jurnal terakreditasi,” ujarnya.

Dalam upaya meningkatkan kualitas jurnal, Kemristek dan Dikti menggelar program pelatihan pengelolaan jurnal secara daring (online). Sebab, jurnal ilmiah saat ini harus daring. Selain itu, ada penghargaan bagi pengelolaan jurnal untuk mampu mencapai syarat akreditasi.

Menristek dan Dikti Mohammad Nasir mengatakan, untuk mendorong kultur publikasi serta upaya mewujudkan kemandirian anak negeri, pemerintah melalui Kemristek dan Dikti membangun Science and Technology Index yang diberi nama Sinta. Sinta-Science and Technology Index merupakan portal yang berisi pengukuran kinerja ilmu pengetahuan dan teknologi yang antara lain meliputi kinerja peneliti/penulis (author), kinerja jurnal, dan kinerja institusi iptek. (ELN)
———————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 9 Februari 2017, di halaman 12 dengan judul “Jurnal Terakreditasi Masih Minim”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB
Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 1 April 2024 - 11:07 WIB

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 3 Januari 2024 - 17:34 WIB

Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB