ilmu pengetahuan; Peran Sains dan Pewarta Menentukan Masa Depan

- Editor

Selasa, 9 September 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Peran ilmu pengetahuan menjadi lebih kompleks demi kemajuan peradaban. Persoalan kemanusiaan, seperti perdamaian dunia dan pembangunan manusia, kini menjadi tujuan perkembangan ilmu pengetahuan.

Pada saat bersamaan, peran wartawan sains menguat, menjembatani pengetahuan masyarakat dengan apa yang terjadi dan menjadi fakta-fakta sains.

Pada pembukaan pertemuan Federasi Dunia untuk Wartawan Sains (WFSJ) dalam program Kerja Sama Jurnalisme Sains (SjCOOP) untuk Asiadi di Tokyo, Jepang, Senin (8/9), Direktur Program pada National Graduate Institute for Policy Studies Tateo Arimoto menyatakan, komitmen UNESCO (Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB) bahwa sains untuk kemajuan telah bergeser. “Abad ke-21 mengharuskan ada komitmen baru dan kontrak sosial,” katanya seperti dilaporkan wartawan Kompas, Brigitta Isworo Laksmi dan Irma Tambunan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sejalan dengan komitmen baru itu, tren perkembangan ilmu pengetahuan bergeser. Semula, ujar Arimoto, ”Pusat perkembangan sains dari Amerika bergerak ke Asia Pasifik. Namun, lima tahun terakhir berubah. Sekarang perkembangan sains di Asia jauh lebih pesat, termasuk dibandingkan Amerika.”

Secara ekonomi, belanja keperluan riset dan pengembangan pada 1996 di Asia Pasifik sekitar 525 miliar dollar AS (Rp 5.775 triliun, kurs Rp 11.000 per dollar AS). Pada 2009 nilainya naik menjadi 1,23 triliun dollar AS (setara Rp 13.530 triliun).

Sementara itu, anggaran riset Amerika Serikat dan negara-negara Eropa menurun, masing- masing 12,5 persen dan 16 persen seperti data yang disajikan Arimoto bersumber dari Stockholm Environment Institute 2012: Global Pattern of R&D Expenditures. Dari survei GlobSci Survey kepada 17.000 periset, India adalah negara yang terbanyak mengirimkan ilmuwannya ke sejumlah negara.

Peran wartawan sains
Presiden Asosiasi Jurnalis Sains dan Teknologi Jepang Shigeyuki Koide mengatakan, peran penting wartawan sains saat ini adalah memberikan pelajaran tepat kepada masyarakat. Jika masyarakat berpengetahuan, maka berdampak besar pada penanggulangan masalah, seperti perubahan iklim, bencana, dan epidemi penyakit.

Di sisi lain, wartawan sains harus menjembatani sains dengan kebijakan politik di tengah tantangan makin kompleks pada masa depan. Kebijakan politik kini harus didasarkan pada bukti ilmiah, tak bisa lagi berdasarkan kepentingan politik semata.

Sumber: Kompas, 9 September 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB