Huawei Indonesia Gandeng 12 SMK Bidang Teknologi dan Informasi

- Editor

Jumat, 23 Maret 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kerja sama Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) terus difasilitasi pemerintah. Hal ini diwujudkan melalui kerja sama 12 SMK bidang teknologi informasi dan komunikasi dengan Huawei Indonesia.

Penandatanganan nota kesepahaman SmartGen antara kepala sekolah dan CEO Huawei Indonesia Hudson Liu dilakukan di Jakarta, Kamis (22/3).

Turut hadir dalam acara ini Menteri Komunikasi dan Informaai Rudiantra, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hmid Muhammad, Direktur Jenderal Pengembangan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Tenaga Kerja RI, Bambang Satrio Lelono, serta Perwakilan Kedutaan Besar Republik Rakyat China untuk Indonesia Sun Weide.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

DOKUMENTASI HUMAS KEMDIKBUD–Penandatangan nota kesepahaman 12 SMK bidang teknologi informasi dan komunikasi dengan Huawei Indonesia untuk meningkatkan pendidikan SMK yang selaras dengan industri.

“Kerja sama SMK dan DUDI merupakan salah satu program penting untuk menyambungkan antara dunia pendidikan dengan dunia kerja.ini diawali pada jenjang pendidikan SMK. Harapannya nanti siswa betul-betul memperoleh pengalaman langsung di Huawei dalam bentuk pengetahuan dan keterampilan yang pasti akan bermanfaat,” kata Hamid.

DOKUMENTASI HUMAS KEMDIKBUD–Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kemdikbud, Hamid Muhammad.

Hamid menambahkan SMK-SMK kita ini harus mulai bangkit. Sesuai dengan Instruksi Presiden tentang Revitalisasi SMK, Kemdikbud telah merombak kurikulum SMK bersama denganindustri. Ada 142 kompetensi keahlian di SMK yang kurikulumnya dirombak dan disesuaikan dengan perkembangan industri.

Menurut Hamid, dunia industri dalam mencari tenaga kerja sesuai kualifikasi yang diharapkan tidak lagi memikirkan kurikulum yang diberikan di SMK.

“DUDI bisa menggunakan satu atau dua kelas di SMK dengan kurikulum yang diminta. Kami terbuka, kalau ada industri, misalkan Huawei yang mau buka kelas Huawei di SMK kita, kami perbolehkan. Kurikulumnya juga boleh kurikulum Huawei, dengan catatan yang masuk program itu harus tetap berlanjut diterima bekerja di Huawei,” jelas Hamid.

Sementara itu, Rudiantara menyambut baik kerja sama yang dilakukan Huawei dengan dunia pendidikan kita.

“Industri telekomunikasi terus mengalami perubahan. Kuncinya untuk masuk dan menyesuaikan perubahan itu adalah talent. Saya mengucapkan selamat dan apresiasi kepada Huawei Indonesia yang turut meningkatkan kapasitas kompetensi siswa dalam teknologi. Kepada adik-adik manfaatkan kesempatan ini dengan baik,” kata Rudiantara.

Lingkup kerja sama tersebut mencakup pelatihan bagi siswa SMK yang dilanjutkan dengan proses sertifikasi. Hal ini akan menjadi suatu pola yang dapat dimultiplikasi untuk menghasilkan sumber daya manusia yang terampil dan tersertifikasi di level menengah.

Adapun 12 SMK yang menandatangani nota kesepahaman adalah SMK Sandhi Putra Telkom Jakarta, SMK Sandhi Putra Telkom Bandung, SMK Sandhi Putra Telkom Purwokerto, SMK Sandhi Putra Telkom Malang, SMK Sandhi Putra Telkom Medan, SMK Sandhi Putra Telkom Makassar, SMK Sandhi Putra Telkom Banjarbaru, SMK Telesandi Bekasi, SMK Negeri 7 Semarang, SMK Negeri 1 Semarang, SMK Negeri 1 Magelang, dan SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo.–ESTER LINCE NAPITUPULU
Sumber: Kompas, 22 Maret 2018

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’
Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan
UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum
3 Ilmuwan Menang Nobel Kimia 2023 Berkat Penemuan Titik Kuantum
Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023
Tiga Ilmuwan Penemu Quantum Dots Raih Nobel Kimia 2023
Penghargaan Nobel Fisika: Para Peneliti Pionir, di antaranya Dua Orang Perancis, Dianugerahi Penghargaan Tahun 2023
Dua Penemu Vaksin mRNA Raih Nobel Kedokteran 2023
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Senin, 13 November 2023 - 13:59 WIB

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan

Senin, 13 November 2023 - 13:46 WIB

UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum

Senin, 13 November 2023 - 13:42 WIB

3 Ilmuwan Menang Nobel Kimia 2023 Berkat Penemuan Titik Kuantum

Senin, 13 November 2023 - 13:37 WIB

Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023

Senin, 13 November 2023 - 05:01 WIB

Penghargaan Nobel Fisika: Para Peneliti Pionir, di antaranya Dua Orang Perancis, Dianugerahi Penghargaan Tahun 2023

Senin, 13 November 2023 - 04:52 WIB

Dua Penemu Vaksin mRNA Raih Nobel Kedokteran 2023

Senin, 13 November 2023 - 04:42 WIB

Teliti Dinamika Elektron, Trio Ilmuwan Menang Hadiah Nobel Fisika

Berita Terbaru

Berita

UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum

Senin, 13 Nov 2023 - 13:46 WIB

Berita

Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023

Senin, 13 Nov 2023 - 13:37 WIB