Filsafat UGM Miliki Bidang Studi Filsafat Wayang

- Editor

Kamis, 31 Maret 2011

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada Berhasil mensistemisasi filsafat wayang yang kemudian diajarkan sebagai mata kuliah untuk seluruh mahasiswa strata 1, 2, dan 3.

Peresmian mulai diberlakukannya mata kuliah Filsafat Wayang ini dilakukan Rektor UGM Prof Dr Sudjarwadi, Rabu (30/3), yang ditandai pentas wayang padat oleh Ki Dalang Prof Dr Kasidi Hadiprayitno dengan lakon Sastra Jendra dan orasi ilmiah oleh Solichin sebagai Ketua Sekretaris Nasional Pewayangan Indonesia (Sena Wangi).

Menurut Ketua Panitia Pe- resmian Prof Dr Joko Siswanto, filsafat wayang sudah lebih dulu diajarkan pada mahasiswa Filsafat sejak semester awal tahun ini. ”Untuk S2 dan S3, kita harapkan April filsafat wayang sudah mulai diajarkan,” tegasnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bidang studi Filsafat Wayang, menurut Djoko, akan memberi pengembangan pada wilayah filsafat Nusantara. Di samping itu, bidang studi ini diharapkan akan menjadi unggulan Fakultas Filsafat UGM.

Penyusunan atau perumusan sistematis filsafat wayang ini dikerjakan oleh para pakar dunia wayang, ahli filsafat, dan para pelaku seni. Mereka bukan hanya dari UGM, tetapi juga dari universitas lain di Yogyakarta, di antaranya Prof Dr Joko Siswanto (UGM), Prof Dr Kasidi Hadiprayitno (Institut Seni Indonesia Yogyakarta), Dr Purwadi (Universitas Negeri Yogyakarta), Dr Suyanto (ISI Yogyakarta), Slamet Sutrisno MSi (UGM), Mikka Widha Nurrochsyam (STF Driyarkara Jakarta), dan Solichin dari Sena Wangi sebagai ketua tim.

Identitas

Rektor UGM dalam sambutannya menyatakan, ke depan banyak orang memiliki keyakinan adanya pergeseran pusat pendidikan dari Amerika ke Asia. Menjadi pusat pendidikan bagi suatu negara pasti memiliki identitas. ”Filsafat wayang ini bisa membangun identitas karena bisa mengantar kita ke dalam refleksi tentang warna kehidupan manusia,” ujarnya.

Karena itu, diharapkan filsafat wayang ini bisa dikoneksikan dengan mata kuliah lain sehingga pengertian filsafat wayang bisa disebarkan melalui mata kuliah lain.

”Filsafat wayang bisa memberi inspirasi yang menuju pada pencerahan hidup. Filsafat wayang punya ruh yang bisa membangun memayu hayuning bawana,” kata Sudjarwadi. (TOP)

Sumber: Kompas, Kamis, 31 Maret 2011 | 04:18 WIB

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 10 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB