“Estafet Mimpi” Sebar dan Wujudkan Mimpi untuk Kemajuan Bangsa

- Editor

Jumat, 3 Agustus 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kemajuan bangsa di masa depan tidak lepas dari kondisi generasi muda saat ini. Pendidikan dapat meningkatkan kemampuan generasi muda sehingga memiliki daya saing dan dapat berkontribusi untuk negara.

Duta Besar Kerajaan Thailand untuk Indonesia, Songphol Sukchan, mengatakan, pendidikan khususnya bagi generasi muda, menjadi prioritas setiap bangsa untuk mencapai kemajuan. Generasi penerus yang terdidik memiliki kemampuan serta daya saing sehingga menjadi aset bangsa.

DIONISIA GUSDA UNTUK KOMPAS–Perwakilan dari 400 siswa dan sepuluh mahasiswa penerima beasiswa SCG Sharing The Dream berfoto bersama Duta Besar Kerajaan Thailand untuk Indonesia, Songphol Sukchan (mengenakan jas hitam), di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (2/8/2018).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Adanya kerja sama antara Indonesia dan Thailand dalam bidang pendidikan yang telah berlangsung selama 20 tahun, diharapkan dapat terus berlanjut melalui sektor pemerintah maupun swasta. “Hal ini bertujuan untuk membawa kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia pada khususnya dan masyarakat ASEAN pada umumnya,” kata Songphol Sukchan, saat upacara penerimaan beasiswa SCG Sharing The Dream, di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (2/8/2018).

DIONISIA GUSDA UNTUK KOMPAS–Rosadi Agung Nugraha (kedua dari kanan) dan Rina Handayani (ketiga dari kanan), dua dari sepuluh mahasiswa penerima beasiswa SCG Sharing The Dream.

Penerima beasiswa
Pada tahun 2018, sebanyak 400 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sepuluh mahasiswa menerima beasiswa pendidikan dari SCG. Program beasiswa yang mulai di Indonesia sejak tahun 2012 tersebut, merupakan wujud tanggungjawab sosial SCG untuk siswa dan mahasiswa di sekitar wilayah operasi PT SCG Indonesia, yaitu Jakarta, Bogor, Cileungsi, Karawang, Tangerang Selatan, Sukabumi, dan Bayah.

Country Director PT SCG Indonesia, Nantapong Chantrakul, mengatakan, program beasiswa tersebut awalnya hanya diberikan pada siswa SMA. Namun, kali ini penerima beasiswa juga dibuka untuk mahasiswa strata satu yang pernah menerima beasiswa tersebut saat masih menjadi siswa SMA.

“Beasiswa ini membantu penerima untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, sehingga para siswa menjadi semakin dekat dengan cita-citanya,” kata Nantapong Chantrakul.

Program beasiswa yang mengangkat tema “Estafet Mimpi” ini memberikan bantuan dana pendidikan sebesar Rp 2 juta per tahun bagi siswa SMA dalam sekali periode beasiswa dan Rp 8 juta per tahun bagi mahasiswa selama kuliah. Khusus mahasiswa, penerimaan beasiswa dibatasi maksimal hingga empat tahun.

Presiden Direktur PT SCG Indonesia, Pathama Sirkul, mengatakan, proses seleksi penerima beasiswa ini tidak hanya merujuk pada nilai prestasi akademik siswa, tetapi pada semangat dan niat untuk membangun diri, keluarga, dan bangsa menjadi lebih baik. Hal itu dapat terlihat dari isi esai yang dikirim pada calon penerima beasiswa.

“Semoga para penerima beasiswa dapat menyebarkan mimpi dan semangat perubahan kepada generasi selanjutnya”, kata Pathama Sirkul.

Rosadi Agung Nugraha, salah satu mahasiswa penerima beasiswa, mengatakan, beasiswa tersebut membantu mendekatkan dirinya untuk menjadi seorang metalurgis. Kini ia tengah menempuh pendidikan sarjana di Institut Teknologi Bandung jurusan Teknik Metalurgi.

“Jumlah metalurgis di Indonesia masih sedikit padahal mineral berlimpah, mau jadi ahli metalurgis biar ikut memajukan bangsa,” kata Rosadi.

Hal senada juga diucapkan oleh Rina Handayani, mahasiswa penerima beasiswa yang menempuh pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Baginya beasiswa tersebut turut membantu dalam mewujudkan cita-cita menjadi guru.

“Ingin menginsipirasi anak didik nanti, bahwa tidak ada halangan untuk meraih mimpi,” kata Rina.–DIONISIA GUSDA PRIMADITA PUTRI

Sumber: Kompas, 3 Agustus 2018

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’
Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan
UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum
3 Ilmuwan Menang Nobel Kimia 2023 Berkat Penemuan Titik Kuantum
Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023
Tiga Ilmuwan Penemu Quantum Dots Raih Nobel Kimia 2023
Penghargaan Nobel Fisika: Para Peneliti Pionir, di antaranya Dua Orang Perancis, Dianugerahi Penghargaan Tahun 2023
Dua Penemu Vaksin mRNA Raih Nobel Kedokteran 2023
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Senin, 13 November 2023 - 13:59 WIB

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan

Senin, 13 November 2023 - 13:46 WIB

UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum

Senin, 13 November 2023 - 13:42 WIB

3 Ilmuwan Menang Nobel Kimia 2023 Berkat Penemuan Titik Kuantum

Senin, 13 November 2023 - 13:37 WIB

Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023

Senin, 13 November 2023 - 05:01 WIB

Penghargaan Nobel Fisika: Para Peneliti Pionir, di antaranya Dua Orang Perancis, Dianugerahi Penghargaan Tahun 2023

Senin, 13 November 2023 - 04:52 WIB

Dua Penemu Vaksin mRNA Raih Nobel Kedokteran 2023

Senin, 13 November 2023 - 04:42 WIB

Teliti Dinamika Elektron, Trio Ilmuwan Menang Hadiah Nobel Fisika

Berita Terbaru

Berita

UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum

Senin, 13 Nov 2023 - 13:46 WIB

Berita

Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023

Senin, 13 Nov 2023 - 13:37 WIB