BB Biogen Hasilkan Varietas Unggul Pisang Kuning

- Editor

Sabtu, 28 April 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pisang merupakan komoditas buah yang paling banyak dikonsumsi masyarakat karena rasanya disukai, bergizi tinggi dan harganya terjangkau. Permintaan akan buah ini secara nasional belum dapat dipenuhi produsen pisang di dalam negeri karena tingkat produktivitas pertaniannya rendah.

Faktor penyebab rendahnya hasil budidaya tanaman buah ini antara lain karena serangan hama. Untuk mengatasi hama ini diterapkan teknik rekayasa genetika atau bioteknologi selular hingga dihasilkan varietas unggul pisang yang tahan hama.

Hal ini dilaporkan Deden Sukmadjaja peneliti dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik (BB Biogen) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian, Rabu (25/4/2018), di Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Salah satu hama penyakit yang banyak menyerang tanaman pisang (Musaceae) adalah penyakit Panama atau layu daun fusarium. Dinamai demikian karena penyakit ini akibat serangan cendawan Fusarium oxysporum. Hampir semua jenis pertanaman pisang dapat terserang cendawan ini. Akibatnya tanaman rusak, gagal panen bahkan mati.

Metode yang dipilih adalah bioteknologi selular, yaitu untuk memperoleh karakter baru yang tidak tersedia pada sumber gen pada plasma nutfah yang ada. Dalam hal ini dilakukan induksi keragaman somaklonal (variasi genetik tanaman yang dihasilkan melalui kultur jaringan atau kultur sel) melalui mutasi buatan yang disertai dengan seleksi in vitro.

“Cara ini mempercepat perolehan varian baru dengan berbagai sifat atau karakter yang diinginkan,” katanya.

KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO–Buruh menurunkan pisang dari mobil pengangkut di Pasar Pisang, Cipinang, Jakarta, Rabu (1/7/2015). Aneka jenis pisang, seperti pisang tanduk, ambon, uli, dan kepok, itu didatangkan dari Lampung.

Teknik ini telah banyak digunakan di berbagai negara untuk pemuliaan pisang dan menghasilkan varietas yang tahan penyakit Panama. Di Taiwan antara lain, peneliti berhasil mendapatkan beberapa varian somaklonal pisang Giant Cavendish seperti GCTCV-215 dan GCTCV-218 yang toleran terhadap penyakit layu fusarium dengan peningkatan berat tandan buah hingga 50 persen.

Induksi mutasi
Sementara itu dalam beberapa tahun terakhir, BB-Biogen berkolaborasi dengan Balai Penelitian Buah juga berhasil merakit tanaman pisang Ambon Kuning hingga memiliki produktivitas tinggi dan tahan terhadap penyakit tersebut.

“Metode yang digunakan ialah induksi mutasi dilanjutkan dengan seleksi in vitro menggunakan suspensi spora cendawan tersebut,” jelas Deden.

Pengujian beberapa galur somaklonal pada lokasi endemik fusarium di Bogor dan Solok telah dilakukan selama empat generasi. Pengujian tersebut memperoleh dua galur harapan dengan peningkatan produktivitas 10-25 persen. Selain itu juga dicapai peningkatan ketahanan moderat terhadap serangan layu fusarium.

Galur harapan tersebut akan segera didaftarkan sebagai varietas unggul ambon kuning yang memiliki produktivitas lebih tinggi dan lebih tahan terhadap penyakit layu fusarium.

Tahap selanjutnya adalah perbanyakan benih dalam upaya diseminasi hasil penelitian ini. Varietas unggul pisang ambon kuning diharapkan dapat meningkatkan pendapatan para petani pisang, harap Deden. (*)–YUNI IKAWATI

Sumber: Kompas, 27 April 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia
Boeing 777: Saat Pesawat Dirancang Bersama Manusia dan Komputer
James Webb: Mata Raksasa Manusia Menuju Awal Alam Semesta
Harta Terpendam di Air Panas Ie Seum: Perburuan Mikroba Penghasil Enzim Masa Depan
Haroun Tazieff: Sang Legenda Vulkanologi yang Mengubah Cara Kita Memahami Gunung Berapi
BJ Habibie dan Teori Retakan: Warisan Sains Indonesia yang Menggetarkan Dunia Dirgantara
Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia
Berita ini 14 kali dibaca

Informasi terkait

Sabtu, 14 Juni 2025 - 06:58 WIB

Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?

Jumat, 13 Juni 2025 - 13:30 WIB

Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia

Jumat, 13 Juni 2025 - 11:05 WIB

Boeing 777: Saat Pesawat Dirancang Bersama Manusia dan Komputer

Jumat, 13 Juni 2025 - 08:07 WIB

James Webb: Mata Raksasa Manusia Menuju Awal Alam Semesta

Rabu, 11 Juni 2025 - 20:47 WIB

Harta Terpendam di Air Panas Ie Seum: Perburuan Mikroba Penghasil Enzim Masa Depan

Berita Terbaru

Artikel

James Webb: Mata Raksasa Manusia Menuju Awal Alam Semesta

Jumat, 13 Jun 2025 - 08:07 WIB