Bank Gen Nasional untuk Lindungi Varietas

- Editor

Kamis, 23 November 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pendirian Bank Gen Nasional dinilai penting sebagai langkah untuk melindungi sumber daya genetik lokal yang ada di Indonesia. Selain sebagai upaya konservasi jangka panjang, Bank Gen Nasional juga dapat mendukung upaya pemuliaan tanaman.

Alasannya, pengelolaan dan perlindungan sumber daya genetik di Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan dengan negara lain. Saat ini, baru ada sekitar 30.000 varietas tanaman yang disimpan atau dikoleksi dengan baik. Jumlah tersebut masih tertinggal jauh dari Jepang yang sudah mengoleksi lebih dari 100.000 varietas tanaman. Padahal, Indonesia memiliki biodiversitas yang lebih kaya dibandingkan dengan Jepang.

Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian Kementerian Pertanian Mastur menyatakan hal itu dalam diskusi bertajuk “Pemanfaatan Sumber Daya Genetik Lokal sebagai Sumber Pertumbuhan Ekonomi”, Rabu (22/11), di Bandar Lampung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Acara tersebut diikuti sekitar 70 peserta yang terdiri dari peneliti, akademisi, dan pejabat dari sejumlah instansi terkait. Selain itu, hadir pula Kepala Bidang Pendaftaran Varietas Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Kementerian Pertanian Haryanto.

Mastur mengatakan, pemerintah mulai merintis pembangunan Bank Gen di Bogor yang memiliki koleksi sekitar 12.000 varietas tanaman. Bank Gen tersebut diharapkan dapat menjadi Bank Gen Nasional yang dapat menampung lebih banyak varietas lokal. “Jika suatu saat terjadi serangan hama terhadap satu varietas tertentu, benih varietas tersebut tetap terjaga dengan baik di Bank Gen,” kata Mastur.

Keberadaan Bank Gen Nasional juga dapat memudahkan peneliti yang akan melakukan riset pemuliaan tanaman. Dengan tersedianya berbagai benih varietas lokal yang memiliki karakteristik tertentu, peneliti dapat menyilangkan varietas-varietas tersebut. Dengan begitu, diharapkan dapat menghasilkan varietas baru yang lebih baik. Varietas padi yang tahan terhadap hama disilangkan dengan varietas padi lain yang mempunyai aroma wangi.

Ke depan, kata Mastur, pemanfaatan sumber daya genetik untuk produk industri, pangan, dan kesehatan semakin besar. Untuk itu, peneliti dituntut mampu mengidentifikasi dan memanfaatkan sumber daya genetik lokal di tiap-tiap daerah. Ini penting agar kekayaan hayati di Indonesia tidak dicuri negara lain. Peneliti juga didorong melakukan pemuliaan tanaman lokal untuk menghasilkan varietas yang lebih baik.

Haryanto mengatakan, pendaftaran varietas tanaman juga penting untuk mengetahui penyebaran geografis, upaya pelestarian tanaman, dan perlindungan hukum varietas tersebut. Pada 2005-2017, ada 1.986 varietas yang telah terdaftar. Dari jumlah itu, 1.280 varietas merupakan hasil pemuliaan dan 706 varietas lainnya merupakan varietas lokal. Hingga 2019, pemerintah menargetkan ada 385 varietas baru yang terdaftar.(VIO)

Sumber: Kompas, 23 November 2017

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah
Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia
Boeing 777: Saat Pesawat Dirancang Bersama Manusia dan Komputer
Berita ini 3 kali dibaca

Informasi terkait

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Rabu, 2 Juli 2025 - 18:46 WIB

Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:32 WIB

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:07 WIB

Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes

Sabtu, 14 Juni 2025 - 06:58 WIB

Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?

Berita Terbaru

Artikel

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Sabtu, 5 Jul 2025 - 07:58 WIB

Artikel

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Jun 2025 - 14:32 WIB